SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris N)

TPA Putri Cempo (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris N)

SOLO — DPRD Solo menegaskan agar lelang pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo digelar 2013. Pasalnya, rencana lelang di 2012 gagal digelar hingga akhir tahun anggaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Komisi II DPRD Solo, Yulianto Indratmoko, mengatakan tak digelarnya lelang pada 2012 ini lantaran kalangan eksekutif masih melakukan pemilihan teknologi yang selesai Desember ini.

“Kalau sampai saat ini belum lelang, ya kemungkinan tipis digelar 2012 ini. Sebenarnya FS [feasibility study] sudah selesai hanya saja sampai saat ini ending lelang tidak jelas,” terangnya di DPRD Solo, Jumat (14/12/2012).

Lantaran lelang batal, maka anggaran senilai Rp200 juta dari APBD 2012 tidak digunakan dan masuk ke sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2012.

Disampaikan politisi dari PDIP itu, pihaknya sering mendapatkan keluhan masyarakat terutama warga di sekitar TPA. Hampir dalam setiap reses digelar, warga selalu menanayakan kejelasan pengelolaan Putri Cempo oleh investor.

“Ya jangan sampai pemkot dipermalukan rakyat. Karena setiap tahun selalu menjanjikan selesai, padahal hingga kini lelang saja belum digelar,” katanya.

Yulianto menuturkan kalangan eksekutif memutuskan menggunakan opsi teknologi sistem anaerobic digestion. Opsi teknologi tersebut, lanjutnya, sudah diserahkan ke badan perencaan dan pembangunan nasional (Bappernas).

Pemilihan teknologi tersebut, jelasnya, lantaran sudah mencakup seluruh kebutuhan masyarakat Kota Bengawan. Kebutuhan masyarakat yang dimaksud yakni composting, biogas, serta pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).

“Ini nilai investasinya Rp300 miliar dengan waktu 20 tahun. Memang perlu waktu lama untuk mempersiapkan keseluruhannya agar tidak membebani pemerintahan di masa mendatang,” ungkapnya.

Meski demikian, Yulianto menegaskan pihaknya mendesak agar lelang segera digelar 2013 mendatang. Jika lelang juga tak selesai 2013 mendatang, pihaknya meminta agar pemkot mengembalikan pengelolaan Putri Cempo ke masyarakat.
“Sekarang kan di setiap kelurahan ada program composting. Silakan dikelola oleh masyarakat melalui itu,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, mempertanyakan keseriusan pemkot guna menjadikan TPA Putri Cempo sebagai pilot project pengelolaan sampah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya