SOLOPOS.COM - Ilustrasi the new normal. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Wacana the new normal yang digaungkan dinilai hanya akan menjadi pepesan kosong jika pemerintah tidak mampu mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menilai pemerintah gemar menutupi kebimbangan dengan melemparkan frasa baru di masyarakat. Dia menganggap imbauan tersebut merupakan bentuk kegamangan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya merasa imbauan ini hanya pepesan kosong. Bentuk ketidaksiapan pemerintah menyerah perang melawan pandemi. Caranya, pemerintah gemar sekali menutupi kebimbangan dan ketidaksanggupannya dengan melemparkan frasa," ujar Netty seperti dilansir Okezone, Selasa (19/5/2020).

Dia menyinggung pemerintah yang sempat membuat masyarakat bingung dengan istilah mudik dan pulang kampung. Hal tersebut tak pelak membuat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun.

MUI Kecewa Mal Buka Saat Masjid Ditutup: Pemerintah Tidak Tegas 

Netty mengatakan pemerintah semestinya menunjukkan optimisme kepada masyarakat. Bukan malah memberikan narasi yang seolah menunjukkan kepasrahan dan menyerah sebelum berjuang seperti dengan frasa new normal.

"Seharusnya pemerintah menunjukkan optimismenya kepada rakyat, bukan malah memberikan kalimat menyerah sebelum berjuang. Negara-negara lain mengerahkan kemampuan dan sumber dayanya untuk menang melawan Covid-19 ini, dan sudah membuktikannya," tuturnya.

Pemerintah Seolah Menyerah

Sayangnya, Netty justru melihat pemerintah Indonesia tidak sanggup melawan pandemi Covid-19. Malahan pemerintah seolah menyerah dengan menggaungkan new normal agar masyarakat berdamai dengan pandemi.

"Indonesia justru tidak sanggup melawan dan kompromi berdamai dengan Covid-19. Aneh, di mana bentuk penghargaan pemerintah terhadap rakyat dan tenaga kesehatan yang sudah gugur berjuang dan yang masih terus berjuang?," sambungnya.

Berkat Contravid, Hasil Swab 7 Peserta Ijtima Gowa di Sragen Negatif Covid-19 

Rapid Test Massal

Netty juga tak luput mengkritik ketidakmampuan pemerintah melakukan rapid test massal yang jauh dari target. Selain itu, pemerintah juga sempat tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam berperang melawan corona.

Dia pun menegaskan masyarakat telah berdamai dengan virus corona jauh sebelum new normal digaungkan pemerintah. Jadi, menurutnya saat ini pemerintah harus serius berjuang menangani dampak pandemi. Bukan malah meenyerah dengan menyampikan narasi new normal.

"Sebelum ada imbauan ini, masyarakat sudah mempraktikkan hal tersebut dan dengan sendirinya sudah menyesuaikan dengan situasi baru yang diakibatkan oleh Covid-19 ini. Jadi pemerintah harus serius berjuang, jangan malah menyerah dan mengangkat tangan," tandasnya.

Rudy Ngaku Komunikasi dengan Jokowi Tak Seperti Dulu: Saya Tahu Diri 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya