Jakarta--DPR meminta Komisi Nasional Keselamatan Transposrtasi (KNKT) memeriksa semua kemungkinan penyebab kecelakaan antara KA Senja Utama dan KA Argo Anggrek.
Termasuk kemungkinan adanya kegagalan sistem (failure system ) persinyalan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Kalau melihat data, yang menabrak itu kan KA Argo Anggrek, sementara KA Senjat Utama yang berhenti, diseruduk. Argo Anggrek yang adalah KA eksekutif tentu memiliki klasifikasi masinis pilihan, sehingga tidak hanya human error yang harus diperhatikan, tetapi juga sistem persinyalan,” kata Wakil Ketua DPR Bidang Kesra, Taufik Kurniawan, kepada detikcom, Sabtu (2/10).
Kegagalan sistem persinyalan ini, kata Taufik, harus menjadi pekerjaan rumah bagi KNKT dalam menyelesaikan investigasinya.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, menilai sistem persinyalan yang dimiliki PT KAI memang sudah lawas. Sistem persinyalan perlu diganti dengan sistem yang memiliki kehandalan lebih baik.
“Setelah penyelidikan KNKT, sistem persinyalan harus diaudit,” kata Danang.
dtc/nad