SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Pimpinan DPR mengkritisi pengelola pemberian sumbangan sosial dalam kasus Darsem. Menurut pimpinan DPR, harusnya sumbangan sosial jangan hanya diberikan dalam bentuk uang tunai.

“Alangkah baiknya jika tidak hanya diberikan dalam bentuk uang. Ya mungkin hal yang bermanfaat misalnya diberikan tempat usaha untuk dia atau berkaitan dengan pendidikan anak-anaknya,” saran Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Hal ini disampaikan Pramono menanggapi perubahan pola hidup Darsem setelah mendapat sumbangan uang Rp 1,2 miliar secara tunai. Hal ini disampaikan Pramono kepada detikcom, Sabtu (6/8/2011).

Pandangan senada disampaikan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Menurutnya Darsem yang sudah terlanjur menerima uang dalam jumlah banyak secara tunai perlu dibimbing tokoh masyarakat. Supaya Darsem yang sudah kaya mendadak tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi rakyat dan TKI yang kurang mampu lainnya.

“Harus ada tokoh masyarakat yang mengingatkan Darsem supaya tidak berubah. Masyarakat tentu akan kecewa kalau tujuan mereka mengasihi justru ditunjukkan dengan hal-hal yang tidak sepatutnya seperti toko emas berjalan begitu,” saran Priyo.

Ia mengaku kaget mendengar fakta bahwa Darsem telah hidup bergelimang harta sumbangan. Ia pun mengimbau Darsem untuk berempati kepada TKI atau masyarakat Indonesia lain yang masih kesulitan.

“Saya kaget melihat kenyataan ini, kelihatannya simpati yang kemarin ada ternyata diperuntukkan pada hal-hal yang keliru. Ini untuk masukan yang berharga dan saya menyarankan betul kepada keluarga Darsem untuk jangan keterkejutan menerima uang dalam jumlah banyak dan mestinya harus ada empati terhadap keluarga Ruyati yang kita semua tidak sempat menolong,” imbau Priyo.

Ia juga secara khusus meminta Darsem membagi kebahagiaan dengan keluarga Ruyati yang telah dipancung di Arab Saudi.

“Harusnya Darsem menunjukkan rasa simpatinya, karena dia menuai simpati publik karena Ruyati dipancung. Itu hal yang mengagetkan. Ini perlu dijadikan pembelajaran termasuk kita dan masyarakat dalam memberikan sumbangan sosial harus ada aspek yang tepat,”tutupnya. (dtc)

Ilustrasi (image.kontan.co.id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya