SOLOPOS.COM - Ilustrasi city lockdown. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kalangan legislatif memberikan dorongan kepada eksekutif untuk berani menerapkan lockdown demi menangkal persebaran Covid-19. Anggota Komisi IX DPR yang juga Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan sudah saatnya pemerintah berani memberlakukan penguncian, meski terbatas untuk sejumlah kota guna menurunkan kasus Covid-19.

Menurutnya, dari banyak langkah yang telah diambil pemerintah, termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sekalipun, belum ada yang menjanjikan keberhasilan sejauh ini. Karena itu, langkah berani diperlukan untuk melindungi masyarakat dari wabah global tersebut dibanding memperketat PPKM mikro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Kabar Terbaru Covid-19: Ilmuwan Bikin Obat Murah...

“Jangan takut untuk menerapkan apa yang disebut lockdown karena masyarakat butuh ketegasan dan pemerintah harus mengutamapan keselamatan warganya,” ujarnya ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (29/6/2021).

Menurutnya, pemberlakuan lockdown tidak harus di semua wilayah negara, karena keterbatasan sumber daya dan sumber dana. Karena itu, mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu mengusulkan agar penguncian itu dilakukan di kota-kota yang terbanyak terimbas Covid-19.

Delta Hingga Lambda

Dia mencontohkan Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Menurutnya, kebijakan rasional itu sangat diperlukan di saat paparan berbagai varian Covid-19 terus mengganas tidak saja di Indonesia, tapi juga di sejumlah negara lain.

Dia menyebut sejumlah negara termasuk Indonesia kewalahan dalam menghadapi varian baru Covid-19 termasuk varian Delta dan yang terakhir varian Lambda dari Amerika Latin. “Kita coba dulu seminggu atau dua minggu. Setelah itu dievaluasi. Tidak perlu secara nasional tapi kota dengan zona merah saja dulu,” ujarnya yang disertai tayangan video.

Baca Juga: Ada Zodiak Lebih Senang Melajang, Kamu Termasuk?

Menurutnya, dengan adanya percontohan lockdown itu, maka akan terlihat bagaimana semua warga kota dilarang bekerja ke luar rumah dan kegiatan lainnya seperti bebelenja ke mal dan undangan pernikahan, serta kegiatan keagamaan di luar rumah. Terkait anggaran, saleh menegaskan bahwa kalua lockdown dilakukan secara terbatas maka anggarannya akan cukup karena ada dua sumber anggaran.

Pertama, dari anggaran Satgas Covid-19 dan kedua anggaran pemulihan ekonomi. “Dengan demikian warga cukup tinggal di rumah saja sehingga tidak terpapar Covid-19 dan tidak menularkan kepada orang lain,” ujar Saleh.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya