Jakarta [SPFM], Pemerintah Thailand memutuskan membatalkan kontrak antar pemerintah atau government to government untuk ekspor 580.000 ton beras ke Indonesia. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawtra, Rabu (28/9) menyatakan harga US$535 per ton dinilainya terlalu murah.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menduga ada unsur politis di balik pembatalan tersebut. Menurut dia, Perdana Menteri Thailand telah mengganti direksi badan urusan logistik Thailand lantaran dianggap mengambil kebijakan penandatanganan kontrak dengan Indonesia pada masa transisi.
Sedangkan pihak Indonesia dinilai harus segera melakukan integrasi lintas sektoral untuk merealisasikan kedaulatan pangan. Sehingga, tidak perlu lagi melakukan impor bahan pangan pokok. [vivanews/ria]