SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)-Pangsa dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Soloraya masih berpusat di Kota Solo. Padahal, di satu sisi pangsa kredit terbesar menyebar di wilayah seperti Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten dan Boyolali.

Berdasar data perbankan menurut lokasi proyek di Soloraya, pada semester I 2011 dari total nilai Rp 26,09 triliun, DPK yang numpuk di Kota Solo mencapai pangsa 59,45%. Sisanya, Klaten 10,04%, Boyolali 5,42%, Sragen 6,01%, Sukoharjo 7,67%, Karanganyar 6,34% dan Wonogiri hanya 5,07%. Padahal, daerah penyanggalah yang lebih banyak membutuhkan dana dalam bentuk penyaluran kredit. Kota Solo, pangsa kreditnya hanya 29,72%. Sisanya, ke daerah di luar Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kelebihan dana yang ada di Solo ini, dinilai menimbulkan ketimpangan karena dampaknya untuk loan to deposite (LDR) dari perbankan di daerah luar Solo itu berlebih mencapai di atas 100%. Bahkan, di daerah Wonogiri LDR mencapai 300,97% dan Sukoharjo mencapai 226,59%.

Peneliti Muda Senior Bank Indonesia (BI) Solo, Mega Nazareta, dalam Kajian Ekonomi Regional Soloraya semester I 2011, menyampaikan DPK perbankan Soloraya baik bank umum dan BPR total mencapai Rp 26,098 triliun, dengan penyaluran kredit mencapai angka Rp 27,032 triliun. “Jadi, secara umum kinerja perbankan di wilayah Soloraya pada semester I 2011 menunjukkan perkembangan positif dengan resiko kredit yang tetap terkendali. Fungsi intermediasi perbankan juga telah berjalan baik, tercermin dari LDR yang cukup tinggi mencapai 103,58%,” kata Mega.

Sementara itu, Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono, menambahkan per Agustus kinerja perbankan juga masih menunjukkan peningkatan. Hal tersebut tercermin dari total aset, kredit dan penghimpunan DPK yang mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Total aset perbankan pada Agustus 2011 mencapai Rp 33,59 triliun, atau tumbuh 18,05% (yoy). Peningkatan total aset perbankan di Soloraya terutama berasal dari meningkatnya DPK yang mencapai Rp26,20 triliun atau tumbuh 15,33% (yoy). Pangsa DPK yang terbesar berasal dari tabungan sebesar Rp 13,73 triliun, disusul dari deposito dan giro masing-masing sebesar Rp 9,39 triliun, dan Rp 3,09 triliun.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya