SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen berbalik menyerang DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Hal itu menyusul pernyataan pengurus DPC Gerindra yang menyebut Bambang Samekto alias Totok tertarik mengambil formulir pendaftaran untuk memperebutkan rekomendasi dukungan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Menurut Wakil Ketua DPC PDIP Laksana AR, pernyataan pengurus DPC Gerindra tersebut sangat disayangkan. Pasalnya hal itu memancing polemik di internal pengurus dan kader PDIP Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pernyataan tersebut juga dinilai merugikan Totok, karena dapat menjatuhkan nama yang bersangkutan di tengah perebutan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. “Kami merasa perlu meluruskan. Sebab, sebenarnya, Mas Totok tidak pernah berniat mengambil formulir ke Gerindra. Jangankan ambil formulir, komunikasi saja tidak pernah. Ini yang sangat kami sayangkan,” tegas Laksana, kepada <I>Espos<I>, Selasa (28/12).

Merevisi

Sebelumnya, disebutkan lima pasangan/orang telah menyatakan tertarik berebut dukungan dari DPP Gerindra. Di antaranya pasangan Sularno-Kusharjono dan Sarjono-Dartomo. Sedangkan, secara perseorangan, sejumlah nama juga telah menyatakan tertarik, di antaranya putri sulung Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Ketua DPC PDIP Sragen, Totok, dan Wiyono, bakal calon bupati yang dikabarkan mendaftar melalui Partai Demokrat. Pernyataan disampaikan Ketua DPC Gerindra, Jumardi, melalui pesan pendek kepada Espos, Minggu (26/12).

Lebih jauh, Laksana menambahkan sejauh ini Totok konsisten berniat maju dalam pemilihan bakal calon bupati melalui PDIP. Tidak sekalipun, menurut Laksana, ketua DPC PDIP itu berniat maju melalui partai lain. Lagi pula, dia menendaskan, Partai Gerindra saat ini hanya mengantongi satu kursi di DPRD Sragen.

Dengan satu kursi itu, Gerindra dipastikan tidak berhak mengajukan pasangan calon bupati/wakil bupati. Kecuali, partai tersebut berkoalisi dengan partai lain dan menghimpun minimal 15% suara. “Sedangkan, sampai saat ini, saya belum pernah tahu Gerindra berkoalisi dengan partai manapun,” tegasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Jumardi menyatakan merevisi keterangannya. Dia menjelaskan, pendaftaran untuk mendapatkan dukungan sebenarnya tidak tergantung pada dari partai mana bakal calon itu akan mendaftar. Karena, pendaftaran tersebut hanya untuk mendapatkan dukungan dari DPP Partai Gerindra, bukan untuk maju dari partai ini.

“Memang banyak sudah menyatakan tertarik, tapi bukan dia,” kata Jumardi.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya