SOLOPOS.COM - Ilustrasi Longsor (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, PURWOKERTO — Risiko bencana tanah longsor meningkat seiring dengan datangnya musim penghijan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat bakal mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Berkaitan dengan hal tersebut, akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana tanah longsor saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seiring musim hujan dan kenaikan intensitas air akan berpengaruh terhadap kenaikan jumlah bencana hidrometeorologi yang bisa menyertainya, termasuk bencana tanah longsor,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (22/11/2021), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Musim Hujan, Waspada Longsor di Jateng

Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi pada umumnya meliputi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

“Bencana ini akan berdampak pada lokasi-lokasi yang rawan dan rentan terhadap bencana. Tingkat kerentanan akan tinggi jika adanya faktor pemicu bencana yang tinggi serta rendahnya tingkat kapasitas penduduk,” katanya.

Baca juga: Awas! 6 Ruas Jalan di Jateng Ini Rawan Longsor

Kesalahan Tata Ruang

Dia menambahkan suatu wilayah berpotensi menghadapi bencana karena pengembangan pemukiman yang sebenarnya secara teknik tidak memenuhi syarat.

“Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan ancaman bahaya dan kurang tersedianya lahan untuk pemukiman. Kedua faktor ini yang menyebabkan kerentanan suatu wilayah menjadi tinggi, hal ini terbukti dengan banyaknya kejadian longsor yang mengenai pemukiman pada wilayah yang sangat rawan longsor,” katanya.

Kejadian tersebut, kata dia, perlu dijadikan pembelajaran bagi semua pihak terkait dengan fenomena bencana dan upaya untuk meminimalkan risikonya.

“Perlu mengambil langkah yang tepat untuk meminimalkan risiko yang lebih besar salah satunya melarang membuat pemukiman pada lokasi yang secara teknik tidak layak ditempati,” katanya.

Baca juga: Talut Longsor, Rumah & Warung di Jeruk Selo Rusak Berat

Kendati demikian, jika ada masyarakat yang terlanjur menempati lahan tersebut, perlu upaya untuk memperkuat lereng-lereng di sekitar rumah yang membahayakan.

“Langkah berikutnya adalah dengan tidak menambah nilai kerentanan di sekitar lokasi yang rawan longsor, seperti jangan memotong tebing menjadi curam,” katanya.

Selain itu, kata dia, langkah yang juga perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas warga dan kapasitas lingkungan. “Dengan berbagai pendekatan mitigasi tersebut maka diharapkan risiko bencana yang mungkin ditimbulkan akan makin kecil,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya