SOLOPOS.COM - Ilustrasi penelitian (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Para dosen di perguruan tinggi swasta (PTS) di Solo makin sulit meraih dana hibah penelitian dari Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).

Solopos.com, SOLO—Seleksi penelitian dosen di PTS yang dibiayai dana hibah Kemenristekdikti makin ketat. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Joko Pramono, mengatakan ada 12 riset dosen Unisri yang mendapatkan dana hibah Kemenristekdikti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mengalami penurunan dibandingkan 2016 lalu sebanyak 16 penelitian,” kata dia kepada Solopos.com di Kampus Unisri Solo, Selasa (25/7/2017).

Dengan berkurangnya jumlah penelitian ini, lanjut dia, nilai dana yang diterima juga ikut berkurang menjadi Rp846 juta, sementara tahun sebelumnya mencapai Rp1,3 miliar. Nilai dana hibah yang diterima dosen tergantung dari jenis penelitian.

Untuk penelitian terapan nilainya Rp55 juta-Rp70 juta, untuk doktor Rp30 juta-53 juta, dan dosen pemula Rp20 juta. Penyebab penurunan jumlah penelitian dosen, menurut Joko, antara lain karena persaingan antardosen PTS se-Indonesia untuk mendapatkan dana hibah makin ketat. “Sedangkan alokasi dana hibah untuk penelitian dosen dari Kemenristekdikti semakin kecil,” ungkap Joko.

Meski demikian, imbuh dia, semangat dosen Unisri untuk meneliti tetap tinggi. “Kami memberikan pelatihan pembuatan proposal penelitian kepada para dosen dengan mendatangkan narasumber berkompeten,” kata dia.

Sementara itu, Ketua LP2M Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Suwadi, mengungkapkan ada 11 penelitian yang mendapatkan dana hibah dari Kemenristekdikti pada 2017 ini. “Jumlah ini sama dibandingkan pada 2016 lalu yang juga 11 penelitian,” kata dia. Kendati jumlah penelitian sama, menurut dia, terjadi kenaikan nilai dana hibah yakni menjadi Rp886 juta dari tahun sebelumnya yang hanya Rp518,3 juta.

Peningkatan dana hibah karena adanya dua penelitian unggulan perguruan tinggi (PUPT) yang dilakukan dosen UTP dengan nilai Rp112,5 juta dan Rp100 juta. “Salah satu penelitian dosen kami yakni Sapto Priyadi juga akan mendapat pembiayaan program calon perusahaan pemula berbasis teknologi dengan nilai Rp215 juta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya