SOLOPOS.COM - Ilustrasi Universitas Negeri Semarang (Unnes). (unnes.ac.id)

Solopos.com, SEMARANG — Dosen nonaktif Universitas Negeri Semarang (Unnes), SP, membantah tudingan telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui unggahan di media sosial Facebook. Dosen sasaran fitnah itu pun melawan.

Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu menantang Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman, debat dan saling mengadu kajian. Alternatif itu dia ajukan demi membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah sebagaimana dituduhkan sang rektor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya dan beliau kan sama-sama ahli bahasa. Ayo, kita debat dan adu kajian. Mana unggahan saya yang menghina Pak Jokowi?” ujar Sucipto saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (14/2/2020) malam.

Tuduh Hina Presiden Jokowi, Unnes Berhentikan Dosen

SP mengatakan unggahannya di Facebook yang dipermasalahkan itu sebenarnya hanya sebuah satir. Ia bahkan mengunggah kata-kata itu pada 10 Juni 2019 lalu atau saat masa Pilpres 2019.

"Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah ini efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?" tulis SP dalam akun Facebook miliknya, 10 Juni 2019.

Ia menilai apa yang dituliskan di Facebook dan digunakan Unnes itu sebenarnya berisi pesan moral kepada masyarakat agar tidak selalu menjadikan Jokowi sebagai kambing hitam akan permasalahan yang dihadapi.

Netizen Pertanyakan Gelar Doktor HC Undip untuk Puan Maharani

Ilustrasi facebook SP.

“Apakah yang saya tulis di Facebook itu menghina Pak Jokowi? Di mana unsur penghinaannya? Itu justru satir karena selama ini apa-apa yang disalahkan Jokowi. Jangan-jangan penghasilan [uang] yang diterima anak-anak saya saat Lebaran kemarin turun itu juga yang disalahkan Jokowi?” kelakarnya.

SP mengatakan saat ini telah dibebastugaskan dari jabatannya sebagai dosen Unnes. Ia diberhentikan dari jabatannya per 12 Februari 2020.

Dalam keterangan resmi yang diterima Solopos.com, Unnes menyatakan telah memberhentikan SP karena mengunggah kata-kata yang diduga berpotensi menghina Presiden di Facebook. Unnes berdalih SP dibebastugaskan sementara dari jabatan dosen karena tengah menjalani pemeriksaan.

Begini Jadinya Kalau Rektor Unnes Terbukti Plagiat…

Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman, mengatakan kampusnya sangat tegas terhadap unggahan di media sosial dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa yang berisi penghinaan terhadap simbol NKRI dan kepala negara. Pimpinan perguruan tinggi yang selama ini kondang sebagai tersangka plagiat itu lalu menggunakan peradaban sebagai alasan.

“Unnes melalui tugas pokok Tridharma perguruan tinggi memiliki peran dalam meneguhkan peradaban bangsa. Sebagai perguruan tinggi negeri, Unnes memiliki kewajiban menjaga NKRI dan presiden sebagai simbol negara. Jadi kalau ada dosen yang mengunggah konten menghina presiden berarti yang bersangkutan tidak beradab,” kata guru besar Sosiolinguistik itu dalam keterangan resmi, Jumat petang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya