SOLOPOS.COM - Peserta praktik menyajikan kopi dalam pelatihan barista yang diselenggarakan Pemkot Madiun di Gedung Diklat setempat, Kamis (22/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Nurul Agusti serius mengikuti pelatihan barista yang diselenggarakan Pemeritah Kota (Pemkot) Madiun melalui dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi dan Usaha Mikro (DPMPTSPKUM) di Gedung Diklat, Kamis (22/10/2020).

Nurul berusaha keras berlatih untuk membikin milk foam. Meskipun sulit, perempuan berusia 25 tahun ini tidak pantang menyerah untuk membikinnya. Milk foam unsur yang penting dalam pembuatan minuman kopi latte.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Setelah mengikuti pelatihan barista ini, Nurul berharap bisa membuka kedai kopi sendiri. “Ada banyak ilmu yang didapat dari pelatihan ini. Saya memang suka minum kopi.

Harapannya setelah ini bisa membuka kedai kopi sendiri,” kata dia saat berbincang dengan madiunpos.com.

Man United 0-0 Chelsea: Debut Cavani Berakhir Seri

Peserta lainnya, Iqbal Muhammad Firdaus, juga sangat tertarik mengikuti pelatihan barista dari Pemkot Madiun ini. Pemuda 23 tahun ini tertarik ikut pelatihan karena saat ini sedang mengembangkan kedai kopi miliknya.

Pemilik salah satu kedai kopi di Jl. Sunan Bonang, Kelurahan Kanigoro, Kota Madiun ini mengikuti pelatihan ini karena ingin meningkatkan kualitas menu kopi di kedainya. Selain itu juga menambah wawasan dan keahlian menjadi seorang barista.

Iqbal menuturkan dari pelatihan ini bisa diambil pelajaran bahwa untuk memperkuat brand kedai kopi harus memiliki signature atau kreasi kopi yang khas. Signature itu akan menjadi ciri khas kedai dibandingkan kedai kopi lainnya.

Liverpool 2-1 Sheffield: Diogo Jota Penentu Kemenangan The Reds

“Selama ini, saya memang sudah memiliki menu kopi yang khas. Itu akan menjadi signature dari kedai saya. Menu kopi khasnya yaitu es kopi susu dengan ditambah sirup. Sirupnya itu buatan sendiri,” jelas dia.

 

Sangat Bermanfaat

Dia berterima kasih kepada Pemkot Madiun yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan barista ini. Menurutnya pelatihan ini sangat berguna bagi pelaku usaha kopi dan calon barista.

Tidak hanya Nurul dan Iqbal, 28, peserta lain yang ikut dalam pelatihan barista tersebut juga terlihat sangat antusias. Mereka sangat bersemangat ketika diminta oleh mentor untuk mempraktikkan menyajikan minuman kopi.

Sangat Indah, Berikut 5 Desa Wisata Populer di Jawa Timur

Mentor dalam pelatihan barista ini, Dian Rifia, mengatakan peserta pelatihan ini 30 orang. Mereka ini merupakan pemuda-pemuda terpilih yang benar-benar ingin mengembangkan diri sebagai barista.

Pelatihan yang berlangsung mulai 19 hingga 22 Oktober ini mengupas tuntas tentang dunia kopi. Sejak awal para peserta ini diberi wawasan tentang kopi dan cara membedakan kopi yang berkualitas.

“Para peserta ini diberi wawasan mulai dari saat kopi dipetik, dikeringkan, disangrai, hingga proses grinding kopi juga diajarkan. Itu sangat penting bagi yang ingin terjun di usaha kopi,” jelasnya.

Bukan Selalu Hamil, Rasa Mual di Pagi Hari Bisa Muncul karena Hal ini

Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajari untuk membuat berbagai seduhan kopi. Bukan hanya itu, peserta juga dilatih dalam penggunaan berbagai alat penyeduhan kopi. Harapannya, setelah pelatihan ini mereka sudah bisa menyeduh kopi dengan berbagai metode.

Yang tidak kalah penting, para peserta juga diminta untuk membuat signature sebuah menu kopi. Menurutnya, signature ini penting sebagai identitas sebuah kedai kopi.

“Jadi supaya kedai kopi yang dibikin itu punya identitas kuat, harus memiliki menu kopi khas,” ujar dia.

Sederhana, Begini 5 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan

 

Peluang Bisnis

Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro DPMPTSPKUM Kota Madiun, Maryanto, mengatakan pelatihan barista ini diselenggarakan karena melihat saat ini minuman kopi sedang digemari masyarakat. Sehingga hal ini bisa menjadi sebuah peluang bisnis bagi warga untuk membuka kedai kopi.



Dia menuturkan pelatihan ini menjadi salah satu langkah Pemkot untuk memperkuat perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Para peserta setelah mengikuti pelatihan ini bisa membuka kedai kopi sendiri. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat perekonomian masyarakat.

“Peserta yang ikut pelatihan ini memang diseleksi. Jadi memang untuk yang benar-benar serius. Karena harapannya setelah pelatihan ini selesai bisa membuka kedai kopi,” ujar dia. (ADV)

Terapi Plasma, Cara Alternatif Penyembuhan Pasien Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya