SOLOPOS.COM - Objek wisata Watu Cenik di Dusun Prampelan, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Tren kemunculan desa wisata di Kabupaten Wonogiri diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli desa (PADesa) sebagai pemasukan alternatif. Hingga sekarang, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) masih menerima usulan pencanangan desa wisata di Wonogiri.

Demikian penjelasan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disporapar Kabupaten Wonogiri, F.X. Pranata, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (15/3/2022). Belum lama ini, Disporapar telah mencanangkan desa wisata di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam waktu dekat, ada lagi usulan desa wisata dari Desa Keloran dan Desa Jaten. Keduanya di Kecamatan Selogiri. Tapi kami analisis dulu pengembangan wisatanya seperti apa [penilaian didasarkan analisis potensi dan bagaimana desa wisata berkontribusi ke pengembangan desa/warganya],” kata Pranata.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Embung Andalan Desa Waleng Wonogiri Jadi Desa Wisata

Pranata mengatakan Pemkab Wonogiri mendorong agar masing-masing desa memiliki kreativitas dalam mengembangkan potensi desa. Sehingga ekonomi desa bisa berjalan dengan memanfaatkan potensi tersebut.

“Saat sudah menjadi desa wisata akan didukung Pemkab hingga Pemprov,” katanya.

Hingga saat ini, Kabupaten Wonogiri memiliki sejumlah desa wisata. Desa wisata unggulan di Wonogiri, seperti Desa Sendang dan Desa Conto.

Baca Juga: Melalui BUMDes, UMKM Desa Pucung Wonogiri Ingin Makin Dikenal

“Kalau Desa Conto itu karena ditunjang kondisi alamnya di Lereng Gunung Lawu. Sementara Desa Sendang ditunjang oleh wisata kabupaten, Waduk Gajah Mungkur (WGM),” kata Pranata.

Pranata mengatakan pengembangan antardesa wisata di Wonogiri harus saling terpadu satu sama lain. Hal itu termasuk membangun homestay (penginapan) atau menghadirkan usaha kuliner khas masyarakat setempat.

“Pengembangan desa wisata yang didesain harus ada keterpaduan. Contohnya di Desa Pucung, Kismantoro, konsep desa wisata yang didesain harus dapat memunculkan potensi ekonomi alternatif bagi desa di sekitarnya, jadi harus ada keterpaduan dengan sekitar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya