SOLOPOS.COM - Webinar bertajuk Mendorong Potensi Wisata Melalui Pembiayaan Homestay pada Selasa (23/3/2021).(Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Pandemi Covid-19 turut berdampak pada sektor pariwisata di berbagai daerah termasuk bisnis homestay yang dianggap menjadi andalan pariwisata ke depan.

Selain nilai investasi yang tidak terlalu besar dan waktunya singkat, pengembangannya berefek positif para perekonomian warga sekitar homestay.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu dicatat para pelaku usaha homestay. Sejumlah faktor tersebut mesti diupayakan supaya kian mendongkrak nilai homestay di mata wisatawan.

Baca Juga: Burjo Bar Mas Al Ikatan Cinta Di Sleman Ini Diserbu Ibu-Ibu

Ekspedisi Mudik 2024

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam webinar bertajuk Mendorong Potensi Wisata Melalui Pembiayaan Homestay pada Selasa (23/3/2021).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan pandemi berdampak pada penurunan jumlah wisatawan asing 73,6% pada Januari - November 2020. Sementara jumlah wisatawan domestik turun 30%.

“Bukan hanya survive, tapi juga revive, dan fight. Kami di Kemenparekraf menjalankan berbagai program berbasis komunitas. Salah satunya melalui program pembiayaan homestay. Khususnya wisatawan domestik turun 30%, berarti terbuka peluang untuk homestay,” kata dia.

Baca Juga: Keistimewaan Ella Platinum, New Treatment Terbaru Dari Ella Skin Care

Desa Wisata

Sandiaga menjelaskan daya tarik wisata sekarang ada pada desa wisata. Destinasi ini dinilai lebih alami karena berbasis alam terbuka dan bisa untuk edukasi. Di dalamnya masuk budaya dan produk ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan.

Menurutnya, Kemenparekraf tengah melakukan pendampingan pada sebanyak 244 desa wisata di Indonesia hingga 2024. Bentuknya berupa pengembangan sumber daya manusia (SDM), produk, hingga promosi digital. Sementara output-nya adalah sertifikasi desa wisata berkelanjutan.

“Pengembangan wisata ini, maka homestay dinilai jadi andalan ke depan. Baik untuk masyarakat menengah ke bawah dan berdampak positif pada warga sekitar. Homestay mengalami perubahan yang sangat positif. Mulai dari kualitas pelayanan, bangunan, lokasi, dan fasilitas. Dengan konsep pariwisata yang swifting menjadi quality dan sustainable tourism,” ungkap dia.

Baca Juga: Agra Rooftop Hotel Alila Tawarkan Sensasi Menikmati Steak Dari Ketinggian

Sandiaga menggarisbawahi ada sebanyak 5 kebutuhan yang harus dipenuhi homestay. Pertama, handuk berwarna putih; kedua, harus ada wifi internet; ketiga, kamar mandi bersih dengan shower; keempat, opsi mendapatkan televisi; dan kelima, ada makan malam atau makan pagi.

Homestay pun berpeluang besar terus berkembang. Hal ini karena nilai investasi yang tidak terlalu besar dan waktu yang singkat. Maka dari itu, Kemenparekraf pun memiliki bantuan insentif pemerintah (BIP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya