SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi di lokalisasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi.dok

SURABAYA-Menteri Sosial  Salim Segaf Aljufri menargetkan  menutup 21 kompleks lokalisasi di  Jatim,  termasuk Dolly di Surabaya, pada tahun ini

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mensos menjelaskan 21 lokalisasi tersebut  tiga tempat di antaranya  berlokasi  di Kota Surabaya,  11 di Banyuwangi, dan tujuh  tempat di Kabupaten Malang.

“Perlu pendekatan terpadu dalam penutupan lokalisasi prostitusi. Sehingga, ke depan tidak menimbulkan masalah baru,” katanya saat menghadiri penutupan lokalisasi Kremil, Tambakasri, Surabaya, Selasa (28/5)

Penutupan kompleks lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung, menurutnya, berdampak pada pekerja seks komersial (PSK) untuk beroperasi secara tidak terkontrol.

Untuk itu, lanjutnya, pendekatan budaya menjadi bagian penting dalam persoalan ini, bukan karena dengan cara-cara represif.

Tak kalah penting, Mensos mengingatkan pada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan kepada para mantan PSK ketika mereka kembali ke daerah asal.

”Wali Kota Surabaya bisa menjadi contoh dalam penutupan lokalisasi,” papar Aljufri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya