SOLOPOS.COM - CEK DOKUMEN -- Para jemaah calon haji mengikuti proses pengecekan dokumen perjalanan di Asrama Haji Donohudan, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Boyolali (Solopos.com) – Lima jemaah calon haji asal Kabupaten Magelang nasibnya terkatung-katung. Empat dari lima jemaah dari kloter 4,5 dan 6 itu belum kunjung berangkat ke Tanah Suci karena masalah paspor.

CEK DOKUMEN -- Para jemaah calon haji mengikuti proses pengecekan dokumen perjalanan di Asrama Haji Donohudan, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lapangan, lima jamaah tersebut adalah Senu Wonsodirjo, Sunardi, Afiat Nursini, Lidia dan Solikah. Dari kelima jemaah tersebut, hanya Sunardi yang tidak terganjal masalah dokumen. Dia menunda keberangkatannya karena mendampingi sang ayah, Sunu Wongsodirjo. Para jemaah tersebut seharusnya terbang ke Arab Saudi pada Senin (3/10/2011) pekan lalu. Namun hingga kini mereka masih terkatung-katung di Wisma Armina, Donohudan, Boyolali.

Wakil Sekretaris III Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Adi Soemarmo Solo, HM Syafiq, ketika dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Namun dia hanya menyebutkan ada tiga jemaah asal Magelang yang belum berangkat karena masalah dokumen. Sedangkan ada lagi satu jemaah asal Magelang yang tertunda berangkat karena sakit. Syafiq mengungkapkan bahwa peristiwa seperti ini baru kali pertama terjadi di Embarkasi Adi Soemarmo Solo.

“Satu orang paspornya dibawa sendiri, sedangkan satu orang lagi terganjal masalah pembuatan visa yang belum selesai. Nah, seorang lagi adalah pendamping. Jadi dia dokumennya lengkap, tapi ikut menunda keberangkatan karena menjadi pendamping. Sedangkan yang masih sakit adalah Much Samsudi bin Joyoatmo dari kloter 5,” kata Syafiq, ketika ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan, Rabu (12/10/2011).

Syafiq mengatakan PPIH sudah menyerahkan tanggung jawab atas nasib para jemaah itu pada petugas daerah Kabupaten Magelang. Tetapi, petugas daerah tersebut tidak tega memulangkan para jemaah karena pertimbangan sisi psikologis. Syafiq menuturkan para jemaah itu mungkin akan merasa malu jika kembali pulang karena di daerahnya sudah terlanjur berpamitan dan dilepas oleh para tetangga.

“Mereka masih ada kemungkinan untuk berangkat asalkan paspor dan dokumennya bisa dilengkapi dan masih ada kloter pemberangkatan. Pengurusan visanya harus dilakukan di Jakarta, kami dalam posisi menunggu saja kelengkapan dokumen mereka,” tukas Syafiq.

yms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya