SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M Sc, Sp.A. mengatakan semua penyakit yang diderita anak dapat berisiko menyebabkan gangguan gagal ginjal akut. Simak ulasannya di info kesehatan anak kali ini.

“Semua penyakit yang diderita anak bisa menyebabkan gangguan ginjal akut. Ketika anak sakit, yang harus dimonitor juga adalah warna kencing, jumlah kencing dan itu yang harus dilaporkan ke dokter untuk mengetahui ringan atau beratnya,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada itu, dalam webinar Combiphar di Jakarta dikutip dari Antara pada Sabtu (26/11/2022).

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Gangguan ginjal sendiri merupakan kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Lebih lanjut, dr Denta mengatakan gangguan ginjal disebabkan oleh berbagai hal seperti trauma atau pendarahan hebat yang dapat menyebabkan fungsi ginjal menurun, dehidrasi, penyakit infeksi, auto imun, keracunan dan penyakit ginjal sebelumnya.

Baca Juga: Pemberian Obat Sirop atau Puyer Harus Perhatikan Karakteristik Anak

Semua penyakit yang menyerang anak berisiko menyebabkan gagal ginjal akut saat anak dehidrasi. “Anak dan bayi sangat rentan dehidrasi, minum kurang, tidak kencing, itu bisa merusak ginjal. Infeksi seperti gangguan pernapasan, pneumonia ketika infeksinya menjadi berat punya risiko tinggi menjadi gangguan ginjal akut,” kata dr Denta.

Dia mengatakan bahwa gangguan ginjal pada anak dapat dicegah, salah satunya adalah selalu mencukupi kebutuhan cairan pada anak.

Pada bayi di bawah enam bulan, kebutuhan ASI-nya harus tercukupi. Misalnya pada bayi dengan berat badan 8kg maka kecukupan cairan per harinya adalah 800 ml, sedangkan balita kurang lebih 1.500 ml.

Baca Juga: Dapat Lampu Hijau dari BPOM, RS Swasta Kembali Edarkan Obat Sirop

Akan tetapi, takaran cairan tersebut bukanlah patokan baku. Menurut dr Denta kecukupan cairan disesuaikan dengan kondisi anak.  “Kalau di Jakarta lagi panas dan anak banyak aktivitas ya harus ditingkatkan cairannya. Kalau anak lagi demam, ya kebutuhan cairannya akan lebih tinggi,” ujar Denta.

“Tapi sebenarnya jangan seberapa banyak anak minum, tapi juga yang penting seberapa sering anak kencing. Dalam enam jam setidaknya 1-2 kali kencing, kalau kencingnya jernih berarti cukup. Itu yang harus selalu dievaluasi oleh orang tua,” bebernya.

Baca Juga: Menkes Tegaskan Kasus Gagal Ginjal Akut sudah Usai

Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gagal ginjal akut adalah menjaga agar anak tidak sakit. Orang tua harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak menularkan penyakit pada anak.

Selain itu, orang tua juga wajib memberikan vaksinasi lengkap terhadap bayi dan anak serta tidak boleh mengkonsumsi obat di luar anjuran yang sudah ditetapkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya