SOLOPOS.COM - Bangunan rumah sakit Dokter Scheurer. (istimewa/rsupsoeradji.id)

Solopos.com, KLATEN — Penerapan politik etis di Hindia Belanda memberikan pengaruh besar di awal abad ke-20. Politik etis diterapkan karena Pemerintah Kolonial Belanda sadar akan kesejahteraan masyarakat pribumi.

Salah satu bentuk kesadaran tersebut tentang layanan kesehatan di masyarakat. Politik etis membuat pengusaha perkebunan dan pertambangan mendirikan rumah sakit di sekitar mereka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dengan adanya rumah sakit, diharapkan produktivitas pekerja meningkat. Selain itu, rumah sakit berkembang ketika golongan zending (penyebar agama Kristen) menggunakan rumah sakit sebagai media penyebaran agamanya. Sejak saat itu, perkabaran injil marak dilakukan oleh dokter utusan zending.

Pada tahun 1900-an, beberapa wabah, seperti influenza, pes, malaria, kolera, dan cacar menyerang masyarakat. Pada tahun 1902 di Solo terdapat wabah kolera. Memasuki 1913 mulai menyebar penyakit cacar.

Di awal tahun 1919, penyakit kolera dan tipus menyerang masyarakat. Pada tahun 1912-1913 banyak orang meninggal dunia karena penyakit pes dan malaria.

Baca Juga: Ini Peran Penanam Modal Swasta di Klaten saat Zaman Hindia Belanda

Dilansir dari skripsi berjudul Rumah Sakit Dokter Scheurer Klaten Tahun 1927-1942 oleh Novita Astry Ani pada 2019, penanggulangan pes tahun 1915 adalah dengan pembuatan sumur artesis, perbaikan rumah rakyat, serta mendirikan rumah sakit dan poliklinik di tiap daerah Karesidenan Surakarta.

Dokter Scheurer merupakan dokter yang bertugas menyebarkan agama Kristen di Jawa Tengah bagian selatan. Saat dr. Scheurer mempelajari bahasa Jawa, ia tinggal di sebuah kampung di Solo.

Selayaknya dokter, ia menolong masyarakat tanpa memungut biaya. Dokter Scheurer bahkan dijuluki sebagai “dokter tulung” oleh masyarakat sekitar. Namun pada 1896, Pemerintah Kota Solo tidak mengizinkan dr. Scheurer mendirikan rumah sakit karena dituding menyebarkan agama Kristen.

Rumah Sakit dr. Scheurer merupakan salah satu rumah sakit zending yang berdiri di Jawa Tengah. Rumah Sakit dr. Scheurer didirikan oleh perkumpulan Klatensche Cultuur Maatschappij tahun 1923 dan mulai beroperasi pada 20 Desember 1927 yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca Juga: Daerah Klaten Ini Pernah Jadi Permukiman Eropa dan Tionghoa, Sekarang?

Kemudian perkumpulan Klatensche Cultuur Maatschappij meminta bantuan zending mengelola rumah sakit.

Alasan pemilihan nama dokter Scheurer yang digunakan sebagai nama rumah sakit tersebut untuk mengenang jasa dokter Scheurer yang menjadi pelopor pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

Berkat jasanya menolong dan mengobati warga, rumah sakit zending di Klaten yang disetujui oleh Klatensche Cultuur Maatschappij menggunakan namanya menjadi Rumah Sakit dr. Scheurer.

Rumah Sakit dr Scheurer sekarang berubah menjadi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Dalam perkembangannya, saat ini dikenal dengan singkatan RSST Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya