SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman–Staf medis Rumah Sakit Jiwa Grasia Yogyakarta dr Tri Suluh memperkirakan potensi trauma para pengungsi pascabencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman tinggi.

“Pacabencana potensi terjadinya trauma di kalangan warga penggungsi akan tinggi, karena bencana bisa menimbulkan tekanan yang tinggi, sehingga bisa menimbulkan adanya psikoakut,” kata Tri Suluh saat mengunjungi barak pengungsi di Kecamatan Cangkringan, Minggu.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Menurut dia, potensi adanya gangguan jiwa saat adanya bencana memang ada yang memicu, karena saat bencana muncul berbagai masalah.

“Masing-masing orang bisa terkena gangguan jiwa dengan berbagai latar belakang. Namun jika saat terjadi psikoakut atau gangguan jiwa pada tahap awal bisa kembali sembuh apabila mendapat pengobatan yang cukup,” katanya.

Ia mengatakan, sejak adanya bencana Merapi memang ada satu penggungsi yang terkena gangguan jiwa.

“Namun kondisi ini bukan murni karena bencana Gunung Merapi, melainkan bencana Merapi memicu stressor pada salah satu penggungsi tersebut, sehingga gangguan jiwa yang sudah tidak kambuh selama empat tahun terjadi lagi,” katanya.

Tri Suluh mengatakan, jika ada warga yang memiki riwayat gangguan jiwa seharusnya segera diperiksa agar bisa kembali sembuh.

“Asalkan rutin diperiksa maka penderita gangguan jiwa tersebut dapat disembuhkan,” katanya.

Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya