SOLOPOS.COM - Kepala tim dokter penanganan kesehatan dr Lo Siaw Ging, dr Tri Budi Rahardjo (kedua kanan) didampingi dr Sondang Rexano (Kedua kiri) memberikan keterangan terkait kesehatan dr Lo Siaw Ging kepada wartawan di ruang perawatan Ayodya, RS Kasih Ibu, Solo, Selasa (26/7/2016). Dalam jumpa pers tersebut, tim dokter perawat dan penanganan dr Lo menyatakan kesehatan dokter Lo semakin membaik. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Dokter Lo sakit, dokter dermawan kesayangan warga Soloraya ini tengah dirawat di RS Kasih Ibu.

Solopos.com, SOLO — Dokter Lo Siaw Ging atau biasa disapa Dokter Lo sejak Jumat (22/7/2016) dirawat di RS Kasih Ibu Solo. Dokter yang berumur 82 tahun itu dikenal sebagai dokter dermawan. Sehari-hari Dokter Lo praktik di Jagalan, Jebres.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dokter Lo Siauw Ging (Tika Sekar A/JIBI/Solopos)

Dokter Lo Siauw Ging (Tika Sekar A/JIBI/Solopos)

Kedermawanannya dikenal masyarakat Soloraya. Dia kerap menggratiskan biaya dokter hingga obat bagi warga kurang mampu. Dia pun tak menerapkan tarif khusus untuk pasiennya.

Di RSU Kasih Ibu, dr. Lo dirawat di ruang Ayodia yang berada di lantai 5 rumah sakit tersebut. Meskipun berada di ruang perawatan, kesehatan dr. Lo tetap berada di bawah pengawasan tim dokter di RSU Kasih Ibu.

“Pada awal masuk rumah sakit tanggal 22 Juli lalu, dr. Lo mengeluh pusing dan merasakan anggota badan bagian kanan lemah. Ia pun dirawat di IGD [instalasi gawat darurat]. Saat kami periksa, tekanan darah dan kadar gula dalam darahnya tinggi,” kata dokter spesialis syaraf RS Kasih Ibu, dr. Tribudi Rahardjo saat memberikan keterangan pers di RS Kasih Ibu, Selasa (26/7/2016).

Dokter Tri merupakan penanggung jawab utama perawatan dr. Lo. Selain pemeriksaan umum, tim dokter juga melakukan CT Scan dan diketahui ada sumbatan di otak sebelah kiri. Dari hasil tersebut, dr. Lo dinyatakan terkena stroke sehingga memerlukan perawatan intensif.

Namun, saat itu dr. Lo masih bisa berkomunikasi dan daya ingatnya masih kuat sehingga perawatan di IGD tidak berlangsung  lama. Setelah dipindah di ruang perawatan, tim dokter lalu mengupayakan rehabilitasi medik dengan fisioterapi. Penanganannya langsung oleh dokter spesialis rehabilitasi medik dr. Sondang Rexano.

“Saya sempat kaget ketika dr. Lo yang sudah menjadi bapak kami di RSU Kasih Ibu sakit stroke. Pikiran awal saya, kondisinya sangat lemah karena sudah usia lanjut. Tapi, saya lega ketika kesadarannya bagus dengan komunikasi yang lancar. Dr. Lo hanya mengeluhkan pundaknya sakit. Kami lalu melakukan fisioterapi untuk memulihkan kekuatan tubuhnya,” tutur dr. Sondang kepada wartawan.

Setelah empat hari perawatan di rumah sakit, dr. Lo sudah bisa duduk dan berjalan lagi. Namun, untuk berjalan masih menggunakan alat bantu.

Untuk selanjutnya, tim dokter RSU Kasih Ibu masih memantaunya hingga tujuh hari. Apabila kondisinya semakin membaik, maka dr. Lo bisa menjalani rawat jalan. Tapi, tim dokter berpesan kepada dr. Lo untuk menjauhi faktor risikonya di antaranya tidak boleh terlalu lelah bekerja, stres, dan menerapkan pola hidup sehat.

Stroke itu bisa muncul karena faktor keturunan atau gaya hidup. Untuk keturunan, kami tidak bisa berbuat banyak, tetapi untuk gaya hidup masih bisa diantisipasi agar stroke tidak muncul lagi. Sebenarnya, dr. Lo tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi karena pola hidupnya sehat. Tapi, usianya yang lanjut merupakan salah satu faktor risiko munculnya stroke,” ungkap dr. Tribudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya