SOLOPOS.COM - Cuitan Dokter Jiemi Ardian tentang PAUD (Twitter)

Cuitan Dokter Jiemi Ardian tentang PAUD viral di media sosial.

Solopos.com, SOLO – Seorang dokter dan jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) sedang ramai digunjing warganet. Sebabnya, dokter bernama Jiemi Ardian menyebut PAUD adalah bisnis atas nama pendidikan anak.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Perbincangan viral itu berawal dari cuitan di akun Twitter @jiemiardian, Jumat (5/1/2018). Dokter tersebut menyebut PAUD bukan pendidikan anak. Menurutnya PAUD adalah bisnis atas nama pendidikan anak.

“PAUD itu bukan pendidikan anak, PAUD itu bisnis atas nama pendidikan anak,” cuit @jiemiardian.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak hanya satu kali mencuit, Jiemi Ardian menjelaskan panjang lebar pendapatnya mengenai PAUD. Menurut Jiemi, anak di bawah empat tahun belum bisa berfikir formal, sehingga tidak akan paham tentang tugas, dan tidak akan paham esensi sekolah. Dari penjelasan Jiemi, dia menilai tempat bermain terbaik untuk anak-anak adalah orang tuanya.

“Tapi kan Dok, di PAUD cuma main aja…. Bapak ibu yang tersayang, taman bermain terbaik untuk anak itu tubuh orang tuanya, bukan sekolah kapitalis itu,”  cuit @jiemiardian.

Melanjutkan penjelasannya, Jiemi menerangkan anak baru bisa berpikir konkrit pada usia tujuh tahun. Pada usia tersebut anak baru bisa berpikir tenrtang konsep, situasi konkrit, belajar tanggung jawab. Mempercepat itu semua menurut Jiemi berbahaya.

Mempercepat proses belajar anak akan menghilangkan proses perkembangan alamiah. Anak bisa tumbuh dengan masa anak-anak yang tak terselesaikan. Akhirnya dia tumbuh dewasa dengan jiwa kekanak-kanakan.

Dalam cuitannya, Jiemi tidak mengomentari orang tua yang sibuk dan harus bekerja sehingga mau tidak mau anak akan dititipkan ke PAUD. Jiemi hanya menegaskan semua pilihan memiliki konsekuensi.

Opini Dokter Jiemi Ardian di-capture dan diunggah ulang di akun Facebook Dodi K Wibowo, Senin (8/1/2018). Unggahan tersebut viral hingga dibagikan ulang lebihd ari 52.000 kali dan mendapat lebih dari 1.400 komentar. Opini tersebut memunculkan komentar pro dan kontra.

“Semua yang berhubungan dengan jual beli barang atau jasa yang menguntungkan satu sama lain ya namanya bisnis. Dokter juga bisnis atas nama kesehatan,” tulis Fauzi Nugarha.

“Terus salahkah orang tua atau guru-guru PAUD yang mengajar baca tulis hitung kepada anak di bawah 7 tahun? Padahal ujian masuk SD harus bisa baca tulis hitung,” tulis Mustika Yuli.

“Ga niat juga sih masukin anak ke PAUD, tapi ga harus menjelekkan PAUD juga kali,” tulis Ulfah Zola Rossi.

“Pendidikan anak usia dini tidak membicarakan akademik. Lebih ke perkenalan cara bersosialisasi dengan teman sebaya. Belajar berkegiatan positif, membangun karakter. Jadi ga perlu dipikir berat-berat, apalagi didramatisir, ” tulis Icha Nasution.

“Mantap, keren ini yang disebut pahlawan, berani melawan arus. Kebenaran harus diperjuangkan,” tulis Amircoboy Penyair Angkringan.

“Saya sudah memiliki pemikiran yang sama dengan dokter ini, 3-4 tahun yang lalau. Tweet dokter ini sudah ada risetnya ratusan tahun yang lalu,”  tulis Msyauqi Alkatiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya