SOLOPOS.COM - ilustrasi (foxnews.com)

ilustrasi (foxnews.com)

JOGJA—Seorang dokter gigi harus menangani pasien anak dengan sangat lembut dan melibatkan orang tua dalam menangani trauma gigi pada pasien anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak, Rinaldi Budi Utomo menyebutkan dokter gigi harus bisa memberi ilustrasi penanganan pasien dengan sangat lembut. “Untuk penanganan trauma gigi pada anak, penanganan orang tua sangat besar,” ungkapnya, dalam Seminar Sehari Penatalaksanaan Trauma pada Gigi Anak dan Dewasa di Asri Medical Center, Jogja Sabtu (11/5/2013).

Dokter gigi akan sering menemui kasus pasien seorang anak yang nakal, sehingga menyulitkan penanganan. Kondisi ini akan semakin sulit jika orang tua anak ikut menyalahkan anak, sehingga anak semakin down.

Pada satu jam pertama saat menangani pasien anak, menurut Rinaldi, seorang dokter gigi memberikan analgik untuk mengurangi keluhan sakit si anak.

“Ia juga perlu menjelaskan bahwa trauma gigi itu akan sembuh dan meyakinkan bahwa tindakan yang akan dilakukan hanya menyebabkan sedikit sakit,” jelasnya.

Untuk tugas ini, katanya, orang tua anak juga sebaiknya dilibatkan, bahkan pangkuan sang ibu bisa menjadi tempat anak berbaring saat diperiksa. Adapun untuk mengurangi beban psikologis, dokter gigi disarankan untuk meminta maaf pada anak saat memberikan penanganan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya