SOLOPOS.COM - Polres Sukoharjo bersama pemain, official dan suporter Persatuan Sepak bola Indonesia Sukoharjo atau Persiharjo menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan di Ruang Panjura Polres Sukoharjo, Senin (3/10/2022). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO–Polres Sukoharjo bersama pemain, official dan suporter Persatuan Sepak bola Indonesia Sukoharjo atau Persiharjo menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Doa bersama digelar di Ruang Panjura Polres Sukoharjo, Senin (3/10/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan, doa bersama digelar untuk para korban atas tragedi yang terjadi usai laga derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya yang menyebabkan ratusan supporter Aremania hingga dua anggota Polri yang melakukan pengamanan meninggal dunia pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

“Kami gelar doa bersama untuk suporter Aremania yang menjadi korban, termasuk dua anggota Polri yang melakukan pengamanan,” ungkapnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres mengatakan doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan itu dilakukan sebagai bentuk rasa empati terhadap mereka yang menjadi korban dalam tragedi kemanusiaan tersebut.

“Ini sebagai bentuk rasa empati kami kepada para korban termasuk dua anggota Polri yang meninggal dalam insiden kemanusiaan itu,” katanya.

Dia berharap keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan tragedi memilukan itu tidak terulang lagi.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres mengajak kepada Tim Persiharjo dan suporter untuk menjadikan pembelajaran dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan sepak bola atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang.

“Kejadian di Kanjuruhan Malang mari kita jadikan pembelajaran dan bahan evaluasi dalam mengelola persepakbolaan di Sukoharjo, baik itu di dalam penyelenggaraan maupun pengamanan,” imbaunya.

Doa bersama tersebut dihadiri Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Kepala Dispora Kabupaten Sukoharjo Setyo Aji Nugroho, Ketua Askab PSSI Sukoharjo Budiharto, Kemenag Sukoharjo Muhammad Lasimin, Kepala Pelatih Persiharjo/Manager Pasoepati Football Academmy (PFA) Dwi Joko Prihatin, perwakilan Official Persiharjo, pemain Persiharjo, pengurus PFA, dan perwakilan suporter Persiharjo.

Sebelumnya, Ketua Umum Persiharjo, Agus Santosa yang juga sebagai Wakil Bupati Sukoharjo menegaskan kejadian tersebut cukuplah hanya sekali dan jangan sampai terulang di mana pun, dia juga memberi pesan kepada para suporter sepak bola di seluruh Indonesia khususnya di Sukoharjo.

“Suporter sebagai bagian dari stakeholder persepakbolaan, mari kita bersikap lebih dewasa dalam menghadapi setiap pertandingan. Kalah atau menang hal yang lumrah sekali dalam [pertandingan] sepak bola. Cukup sekali saja [tragedi kemanusiaan di] Kanjuruhan,” ungkapnya.

Dia juga memberikan pesan kepada seluruh keluarga korban yang turut kehilangan sanak saudara maupun keluarga. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan almarhum/almarhumah suporter husnul khotimah.

Di sisi lain, Pertandingan Counterpain Liga 3 Jateng 2022 ditunda, namun Persiharjo memaklumi hal tersebut. Sedianya Persiharjo bakal bertanding pada 5 Oktober 2022 dan 12 Oktober di Gelora Merdeka Sukoharjo.

“Sesuai dengan surat [Asosiasi Provinsi] Asprov Jateng, liga 3 ditunda dulu sambil menunggu perkembangan berikutnya. Penundaan ini sangat bisa dipahami, karena [kejadian di Kanjuruhan, Surabaya] bukan lagi kecelakaan, tapi sudah menjadi tragedi kemanusiaan,” kata Ketum Persiharjo, Agus saat dihubungi, Senin (3/10/2022).

“Tentu nyawa manusia lebih bernilai daripada sepak bola,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya