Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Doa Kemakmuran di Balik Tradisi Rebutan Cendol di Desa Banyuanyar Boyolali

Doa Kemakmuran di Balik Tradisi Rebutan Cendol di Desa Banyuanyar Boyolali
author
Ika Yuniati Jumat, 14 Oktober 2022 - 16:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali berebut dawet seusai tradisi Udan Dawet di area Sendang Mande Rejo, Rabu (14/10/2022). Antusiasme masyarakat mengambil dawet membuat gunungan sempat miring. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Beberapa warga Desa Banyuanyar berebut gunungan setinggi 1,6 meter yang berisi dawet lengkap dengan cendolnya dalam acara tradisi Udan Dawet di sekitar Sendang Mande Rejo, Banyuanyar, Ampel, Boyolali, pada Jumat (14/10/2022).

Sebelumnya, gunungan dawet dan gunungan sayur – jajan pasar diarak dari Dukuh Dukuh menuju Sendang Mande Rejo yang berada di Dukuh Bunder untuk didoakan dalam tradisi Udan Dawet.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Setelahnya, gunungan dibawa ke warga yang tidak mengikuti kirab. Terlihat anak-anak hingga orang dewasa bercampur baur mengambil dawet berwadah plastik yang disusun menggunung/ Kemudian, gunungan kedua yang berisi sayur-sayuran dan jajanan pasar juga diperebutkan.

Beberapa warga berusaha mengambil dawet hingga membuat gunungan miring. Beberapa mengambil lebih dari satu kemudian segera dibagikan ke warga yang lain. Beberapa lainnya juga terlihat mengambil beberapa dawet untuk dirinya sendiri.

Salah satunya Sartini, 38, warga Dukuh Jumbleng, Desa Karanganyar, tersebut mengambil empat dawet untuk dibawa pulang.

Baca juga: Tradisi Iriban di Desa Lerep Semarang, Cara Warga Merawat Sumber Mata Air

“Yang tiga untuk diminum, yang satu untuk ditaruh di sumur. Berdasarkan kepercayaan leluhur itu biar air sumurnya tambah banyak,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com seusai acara.

Sartini meyakini dengan menaruh dawet yang telah didoakan akan membuat air sumurnya tetap melimpah walaupun nanti di musim kemarau. Warga lain, Sulasmi, mengaku ini adalah acara Kenduri Udan Dawet yang ramai dibandingkan tahun-tahun semasa pandemi.

“Saya ikut berebut karena ingin meramaikan acara kenduren dawet. Dengan dapat dawet juga supaya diberikan kesehatan dan panjang umur,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pemuda, Dimas Rizky Fitriyanto, mengatakan tradisi udan dawet di desanya telah ada sejak lama. Dirinya selaku pemuda Desa Banyuanyar mengaku bangga dengan adanya tradisi udan dawet yang ada di desanya.

“Ini adalah bagian dari nguri-uri budaya jawa. Harapannya budaya ini tidak akan hilang, agar tetap ada ke depan sampai anak cucu nanti,” harap dia.

Baca juga: Tak Boleh Ada Dendam di Tradisi Popokan Lempar Lumpur Desa Sendang Semarang

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Banyuanyar, Komarudin, mengatakan tradisi ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Makna dari tradisi udan dawet sendiri, lanjut dia, adalah ketika musim kemarau untuk segera diberikan hujan.

“Kalau melihat sejarah petilasan keraton, kan ada Ki Ageng Yosodipuro, Ki Ageng Kebo Kenongo, Kebo Kanigoro, dan Ki Dadung Awuk. Bisa jadi Sendang Mande Rejo ini sebagai transit beliau untuk ritual para sesepuh dalam meminta hujan kepada Allah,” terang dia.

Ia menjelaskan pelaksanaan tradisi Udan Dawet ini setiap Jumat Pon pada mangsa keempat. Walaupun pelaksanaan udan dawet pada 2022 ini telah memasuki musim penghujan, Komarudin mengatakan tradisi ini tetap dilaksanakan dengan harapan dapat membawa hujan yang bermanfaat dan berkah untuk Desa Banyuanyar.

Dawet yang dibuat, jelas Komarudin, terdapat campuran santan, cendol, dan rasa manis dari gula jawa.

Baca juga: Siap-Siap Lur! 4 Ton Apam akan Disebar saat Tradisi Yaa Qawiyyu Jatinom Klaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN