SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengantuk saat bekerja di bulan Ramadan. (Istimewa/Youtube)

Solopos.com, SOLO — Dalam Islam ternyata terdapat doa agar tidak mudah mengantuk saat melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana bunyi doanya?

Rasa mengantuk bisa datang tiba-tiba, di mana saja maupun kapan saja. Biasanya, rasa mengantuk kerap diakali dengan minum kopi hingga mencuci muka.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Tetapi, terkadang ada beberapa orang yang melakukan dua cara tersebut belum mempan juga.

Jika seperti itu, umat muslim disarankan membaca doa supaya tidak mudah mengantuk saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sekolah, belajar, maupun bekerja.

Baca Juga: Bolehkah Tidak Membaca Doa Qunut saat Salat Subuh? Ini Hukumnya Menurut NU

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama, NU online, KH Achmad Chalwani dalam bukunya, Risalah Doa & Shalawat, mengungkap doa penangkal rasa kantu. Berikut ini bunyi dan artinya.

Laa ta’khudzu?uu sinatuw walaa nauum.

Baca Juga: Hukum Tidak Salat Jumat karena Hujan Deras

Artinya: Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.

Doa agar tidak mudah mengantuk di atas berasal dari penggalan Surat Al-Baqarah ayat 255 atau lebih dikenal dengan Ayat Kursi. Selain itu, juga bisa membaca doa berikut ini agar terhindar dari rasa kantuk, sebagaimana pernah diulas Solopos.com sebelumnya.

Baca Juga: Amalan Calon Pengantin Sebelum Menikah Menurut Islam

Inna rabbakumullahu ladzi kholaqos samawati wal ardla fi sittati ayyamin tsummas tawa ‘alal ‘arsyil lailan nahara yathlubuhu khatsitsaw wasy syamsa wal qomaro wan nujuma musakhkhorotim bi amrihi, ala lahul kholqu wal amru tabarakallahu robbul ‘alamin. Ud’u robbakum tadlarru’a wa khufyatan, innahu la yukhibbul mu’tadin. Wa la tufsidu fil ‘ardli ba’da ishlakhiha wad’uhu khoufaw wathoma’an, inna rokhmatallahu qoribum minal mukhsinin.

Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Terancam Tak Dilantik, Caleg PDIP Kirim Karangan Bunga ke KPU Jateng

Terancam Tak Dilantik, Caleg PDIP Kirim Karangan Bunga ke KPU Jateng
author
Newswire , 
Imam Yuda Saputra Senin, 29 April 2024 - 16:10 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah karangan bunga dari caleg PDIP yang terancam tidak dilantik memenuhi Kantor KPU Jateng di Jalan Veteran, Kota Semarang, Senin (29/4/2024). (Solopos.com-Antara/I.C. Senjaya)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terpilih namun terancam tak dilantik akibat penerapan sistem Komandante Stelsel, mengirim karangan bunga ke Kantor KPU Jawa Tengah (Jateng), Senin (29/4/2024). Mereka berharap KPU tetap menjaga integritas dan bijaksana dalam penetapan kursi serta legislator terpilih.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono, menyatakan sikap keterbukaan terhadap aspirasi para caleg PDIP yang terancam perolehan kursinya. “Apapun aaspirasinya, kami terbuka. Meskipun secara resmi, jumlah kursi dan calon terpilih belum ditetapkan,” ujar Handi, Senin.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut Handi, penetapan kursi maupun caleg terpilih akan dilakukan dalam rapat pleno terbuka dengan mengundang bawaslu dan pengurus partai politik yang direpresentasikan oleh ketua dan sekretaris.

“Dalam penetapan caleg terpilih, KPU mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Koran Solopos

Ia menuturkan KPU bertugas untuk melayani partai politik sebagai peserta pemilu. Adapan caleg, lanjut dia, maju dalam pemilu setelah diusulkan oleh partai politik.

Pergantian legislator terpilih, lanjut dia, dapat dilakukan sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Beberapa syarat yang memungkinkan dilakukan pergantian legislator terpilih, antara lain caleg yang bersangkutan menyatakan mundur atau tidak memenuhi syarat.

“Tidak memenuhi syarat, misalnya caleg yang bersangkutan tersangkut masalah hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap, meninggal dunia, atau bukan lagi menjadi kader partai,” jelas Ketua KPU Jateng.

Emagazine Solopos

Sementara itu, Ketua Banteng Soca Ludiro Jawa Tengah, Wawan Mulung, mengatakan terdapat caleg di 20 kabupaten/ kota di provinsi ini yang meraih suara terbanyak namun terancam tidak dilantik akibat sistem Komandante. “Sistem Komandante banyak masalah. Caleg yang menang secara KPU, akan digeser oleh caleg di bawahnya,” katanya.

Menurut dia, caleg tersebut terdiri dari caleg pendatang baru maupun caleg petahana. Para caleg PDIP yang terancam kursinya tersebut, berharap KPU tetap bijaksana dan menjaga integritas dalam penetapan kursi dan legislator terpilih.

Sebelumnya, PDIP Jawa Tengah menerapkan sistem Komandante Stelsel untuk menangkan Pemilu Legislatif 2024. Sistem tersebut bertujuan agar antara pengampu wilayah dan jajaran struktural partai harus saling bergotong royong dalam memenangkan pemilu.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Lindungi HKI Warga Sukoharjo, Pemkab Rancang Perda Riset dan Inovasi

Lindungi HKI Warga Sukoharjo, Pemkab Rancang Perda Riset dan Inovasi
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Senin, 29 April 2024 - 16:07 WIB
share
SOLOPOS.COM - Juara I Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2023 Sukoharjo dalam kategori masyarakat umum, Wahyu Wijaya Widiyanto, menunjukkan aplikasi inovasinya di Laweyan, Solo pada Selasa (20/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo berupaya melakukan perlindungan hak kekayaan intelektual atau HKI warganya dengan menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) riset dan inovasi tahun ini.

Kepala Bidang (Kabid) Riset dan Inovasi Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sukoharjo, Marjono, mengatakan HKI merupakan hasil olah pikir manusia untuk mendapatkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat. Sehingga, hasil riset atau inovasi karya masyarakat Sukoharjo harus dipatenkan agar tidak diklaim oleh pihak-pihak lain.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Guna melindungi HKI, kami merancang payung hukum berupa raperda riset dan inovasi. Tahun ini, Insyaallah segera dibahas oleh DPRD Sukoharjo dan ditetapkan sebagai perda,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (29/4/2024).

Menurut Marjono, banyak inovasi-inovasi yang ditemukan oleh masyarakat Sukoharjo. Inovasi-inovasi tersebut terus dikembangkan agar berguna bagi masyarakat. Selain itu, masing-masing penemu inovasi didorong agar segera mendaftarkan hasil karyanya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar terlindungi hukum.

Koran Solopos

Masyarakat bisa memanfaatkan HKI untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. “Penguatan ekosistem riset dilakukan dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Termasuk para stakeholder seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan,” ujar dia.

Sebagai contoh, lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Sukoharjo 2024 yang diharapkan menjadi instrumen dalam penguatan ekosistem riset. Hasil karya para peserta, baik kategori pelajar maupun kategori masyarakat, mendapat hak paten yang menjadi modal saat bertemu dengan calon investor.

Marjono menyampaikan antusiasme masyarakat untuk mengikuti lomba Krenova 2024 cukup tinggi. “Proses penjurian tahap II lomba Krenova 2024 sudah rampung. Pemenang kategori pelajar dan kategori masyarakat sudah diumumkan melalui akun media sosial Bapperida Sukoharjo di Instagram,” papar dia.

Emagazine Solopos

Disinggung soal kriteria penilaian lomba Krenova 2024, Marjono menyampaikan ada empat aspek yang dinilai dewan juri. Empat aspek itu, yakni orisinalitas dan kepioniran, penerapan di masyarakat, kemanfaatan, dan keberlangsungan.

Juara I, II, dan III bakal mendapat trofi, penghargaan, dan uang pembinaan masing-masing Rp6 juta, Rp5 juta, dan Rp4 juta.

Adapun pemenang lomba Krenova 2024 kategori pelajar, yakni juara I diraih SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, juara II disabet MTsN 2 Sukoharjo, juara III diraih SMKAN 2 Sukoharjo. Sedangkan, juara I kategori masyarakat diraih Wahyu Wijaya Widiyanto, juara II dan juara III masing-masing diraih Jayus dan Jarwasih.

Interaktif Solopos

“Untuk pemberian hadiah direncanakan saat Hari Jadi Sukoharjo 2024 atau peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia,” papar dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Peluang dan Tantangan Pemerataan Transaksi Digital hingga Pasar Tradisional

Peluang dan Tantangan Pemerataan Transaksi Digital hingga Pasar Tradisional
author
Ika Yuniati Senin, 29 April 2024 - 16:07 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana di Pasar Gede Solo saat akhir pekan, Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO –  Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Blora, Solecha, 34, berjalan pelan menyusuri lorong oleh-oleh di Pasar Gede Solo. Ia menenteng tas besar yang sudah disiapkan untuk wadah belanjaan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Siang itu, Solecha dan teman-temannya memang sudah janjian belanja di Pasar Gede. Kebetulan ia sedang ditugasi dinas ke Solo dan berencana beli beberapa makanan untuk oleh-oleh keluarga di rumah.

Solecha biasanya membeli camilan aneka keripik, serundeng, hingga abon sapi. Tak lupa, dia mencicipi dawet Pasar Gede bersama rekan-rekannya. Siang itu ia sudah menyiapkan uang tunai hampir Rp500.000 sesuai barang yang akan dibeli.

Tapi rupanya, tak cukup. Beberapa saudara dan rekan kerjanya di Blora nitip untuk dibelikan makanan khas Solo. Awalnya dia mau menolak permintaan teman-temannya.

Namun karena melihat beberapa pedagang pakai pembayaran digital berupa quick response code Indonesian standard (QRIS), ia pun akhirnya membelikan titipan tersebut.

Koran Solopos

Padahal, sebelumnya Solecha hampir membatalkan belanja. “Kalau harus jalan jauh ke luar ambil uang [di mesin ATM] ya capek juga Mbak. Padahal terburu-buru. Untung ada yang pakai QRIS,” kata dia, Sabtu (27/4/2024).

Namun, ia mengakui tak mudah juga cari pedagang yang menggunakan transaksi digital. Hanya beberapa lapak yang menggunakannya.

Padahal jika semuanya pakai layanan digital, bakal lebih memudahkannya dalam belanja. Selain itu, sebagai wisatawan, ia juga tak perlu membawa terlalu banyak uang tunai karena lebih rawan kejahatan.

Kendati demikian, Solecha, tak menyalahkan pedagang karena memang tak semua aware soal pemanfaatan pembayaran digital dengan QRIS.

Kemudahan transaksi digital diakui penjual teh oplos Endah Maryan, 54. Demi mendongkrak omzet, sejak tiga tahun terakhir ia mulai memanfaatkan pembayaran digital QRIS yang didukung oleh BRI.

Penggunaan QRIS ini cukup membantu menggaet pembeli. Apalagi pembeli yang berasal dari luar kota rata-rata lebih senang melakukan pembayaran secara cashless.

Menurut Endah, transaksi digital tak hanya menguntungkan pembeli. Namun, juga dirinya sebagai penjual. Kadang saat ramai pengunjung dia kesusahan mencari uang pecahan kecil untuk pengembalian.

Setelah adanya QRIS, ia tak lagi bingung cari uang kembalian sehingga transaksi lebih cepat.

“Ya kalau bagi pedagang uangnya baru bisa diambil besoknya, enggak langsung dapat uang cash. Tapi enggak apa-apa kalau saya. Yang penting diteliti betul kalau uangnya sudah masuk,” kata dia.

Emagazine Solopos

Salah satu pegawai distributor buah di Pasar Gede, Erviana, menyampaikan hal senada.

Salah satu kelebihannya adalah menekan kriminalitas dan kemungkinan salah hitung uang tunai. Mengingat, transaksi jual beli yang biasa dia layani nominanya cukup besar.

Namun, menurutnya transaksi digital juga ada beberapa kelemahan. Misal, bagi dia sebagai pegawai, tak bisa langsung memastikan uang transaksi apakah sudah masuk ke rekening tokonya atau belum.

Nomina uang tersebut juga baru bisa diambil keesokan harinya. Di sisi lain, pembelinya mayoritas merupakan bakul buah dari beberapa daerah sekitar Soloraya.

Mereka belum familiar dengan QRIS, sehingga lebih nyaman membayar dengan uang tunai.

“Kadang juga ada yang transfer langsung. Kami juga melayani QRIS, tapi hanya beberapa yang menggunakan. Pembeli mayoritas lebih nyaman pembayarannya dengan uang tunai,” kata dia, Sabtu lalu.

Pentingnya Transformasi Digital

Dosen Fakultas Ekonomi UNS, Lukman Hakim, Senin (29/4/2024), mendukung literasi digital terus digalakkan ke semua lini.

Ia paham betul soal kekhawatiran pedagang maupun masyarakat yang belum terlalu melek teknologi.

Namun, program pemerataan digitalisasi harus terus dilanjutkan karena sudah menjadi program pemerintah pusat dengan tujuan mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien.

Interaktif Solopos

"Sudah sampai sini ya soal digitalisasinya. Anak-anak muda sudah mulai melek soal pembayaran digital. Tinggal sosialisasi kepada mereka yang belum paham," kata dia, Senin.

Terlebih, transaksi digital ini sudah diterapkan di berbagai daerah dan lintas negara seperti Malaysia dan Singapura.

Solo juga semakin ramai dengan menjadi tujuan wisata hingga sejumlah kegiatan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE).

"Apalagi Solo menjadi kota pariwisata dan MICE ya. Kuliner, hotel, dan batik-batiknya bakal banyak diburu. Maka butuh perangkat itu [transaksi digital]," kata dia.

Lukman juga menyoroti keluhan pedagang soal kekhawatiran pedagang karena laporan keluar masuk transaksi QRIS tak bisa dilakukan dalam sehari.

Sarannya yakni Bank Indonesia menerapkan technology adoption dengan menggunakan alat print out misalnya sehingga setiap kali ada transaksi QRIS langsung ada bukti fisiknya.

"Misal seperti di Pasar Klewer yang perputaran ekonominya cukup masif. Sementara SDM di sana beragam, transaksi QRIS butuh disertai print out agar jelas uangnya sudah masuk belum," tambahnya.

Mengusung semangat mengembangkan perekonomian Tanah Air dengan tagline Memberi Makna Indonesia, BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi (Sosri) menekankan pentingnya transformasi digital.

Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, Senin (18/3/2024), mengatakan ada beberapa strategi pengembangan yang mereka lakukan untuk mewujudkannya.



"Sudah sampai sini ya soal digitalisasinya. Anak-anak muda sudah mulai melek soal pembayaran digital. Tinggal sosialisasi kepada mereka yang belum paham," kata dia, Senin.

Terlebih, transaksi digital ini sudah diterapkan di berbagai daerah dan lintas negara seperti Malaysia dan Singapura.

Solo juga semakin ramai dengan menjadi tujuan wisata hingga sejumlah kegiatan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE).

"Apalagi Solo menjadi kota pariwisata dan MICE ya. Kuliner, hotel, dan batik-batiknya bakal banyak diburu. Maka butuh perangkat itu [transaksi digital]," kata dia.

Lukman juga menyoroti keluhan pedagang soal kekhawatiran pedagang karena laporan keluar masuk transaksi QRIS tak bisa dilakukan dalam sehari.

Sarannya yakni Bank Indonesia menerapkan technology adoption dengan menggunakan alat print out misalnya sehingga setiap kali ada transaksi QRIS langsung ada bukti fisiknya.

"Misal seperti di Pasar Klewer yang perputaran ekonominya cukup masif. Sementara SDM di sana beragam, transaksi QRIS butuh disertai print out agar jelas uangnya sudah masuk belum," tambahnya.

Mengusung semangat mengembangkan perekonomian Tanah Air dengan tagline Memberi Makna Indonesia, BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi (Sosri) menekankan pentingnya transformasi digital.

Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, Senin (18/3/2024), mengatakan ada beberapa strategi pengembangan yang mereka lakukan untuk mewujudkannya.



Mulai dari optimalisasi penggunaan QRIS maupun electronic data capture (EDC). “Kerapatannya [penggunaan QRIS maupun EDC BRI] harus kami kawal betul,” kata Agung, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin.

Pihak BRI Kanca Sosri juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah merchant untuk memaksimalkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Termasuk di sejumlah pasar tradisional.

Perbaikan juga terus dilakukan, misalnya mengenai program apa yang perlu dievaluasi hingga kendala atau trouble yang harus segera dibenahi.

Kelebihan lain yang dimiliki BRI yakni adanya teknologi terdepan dengan EDC system android dan satelit sendiri. EDC android menghasilkan interface tampilan yang lebih menarik, modern, dan user friendly.

Meskipun tetap ada beberapa kendala yang berkaitan dengan jaringan Internet di wilayah masing-masing.

Upaya pengembangan digitalisasi di pasar tradisional maupun komunitas juga terus mereka lakukan.

Misalnya di Komunitas Car Free Day (CFD) Solo, dengan tujuan menekan angka kejahatan di sana. Mengingat masih banyak keluhan copet hingga adanya uang palsu di CFD.

Bank Indonesia

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah mencanangkan gerakan nasional non-tunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014 yang bertujuan menciptakan sistem pembayaran aman, efisien, dan lancar.

Harapannya, program ini dapat mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien.



GNNT juga diharapkan mampu meminimalisasi kendala dalam pembayaran tunai. Seperti uang tidak diterima karena lusuh/sobek/tidak layak edar dan meningkatkan efisiensi saat transaksi.

Sehingga masyarakat tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar. Seiring dengan upaya meningkatkan GNNT, BI menyadari sistem pembayaran perlu beradaptasi dengan hadirnya teknologi digital.

Oleh karena itu, BI telah menerbitkan blueprint sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang salah satu visinya mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories