SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong>&mdash;Pemkab Boyolali melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berencana mengandangkan <a title="Populasi Kera di Tengah Kota Boyolali Bertambah" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910594/populasi-kera-di-tengah-kota-boyolali-bertambah">monyet-monyet di alam bebas</a> yang mendiami kawasan lembah Kali Gedhe tengah kota Boyolali. Hingga saat ini DLH masih kesulitan mencari cara mengandangkan primata tersebut.</p><p>Kepala DLH Boyolali Totok Eko YP mengakui pihaknya mendapat laporan dari warga mengenai keberadaan monyet-monyet itu. Diperkirakan, monyet ekor panjang itu memang merupakan bekas penghuni kandang Taman Kridanggo yang lepas akibat kandangnya rusak.</p><p>&ldquo;Dulu kandangnya memang rusak sehingga lepas. Ada juga yang lapor ke kami mereka makan buah-buahan di pohon milik warga sekitar,&rdquo; ujarnya saat ditemui di ruangannya, Senin (16/4/2018).</p><p>Namun tidak ada laporan mengenai monyet yang menyerang warga, seperti kasus penyerangan di Karanggede beberapa waktu lalu.</p><p>&ldquo;Tidak menyerang warga. Paling ya mereka berkeliaran di pekarangan warga,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Meski demikian, pihaknya berencana mengembalikan monyet-monyet itu ke kandang yang saat ini sudah diperbaiki. Namun, pihaknya mengalami kendala tentang cara mengembalikan mereka ke kandang.</p><p>Pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah mengenai cara menangkap monyet-monyet itu. Sempat diusulkan agar monyet-monyet itu ditembak bius dan kemudian setelah mereka lemas baru ditangkap dan dimasukkan ke kandang.</p><p>&ldquo;Tapi, ternyata menurut BKSDA cara tersebut sulit dilakukan karena monyet punya insting untuk menghindar ketika akan diburu atau ditembak,&rdquo; ujarnya.</p><p>Hingga saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk mengandangkan kembali monyet-monyet itu. Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, populasi monyet yang mendaiami kawasan lembah Kali Gedhe kawasan tengah kota <a title="2 Nyawa Melayang akibat Tenggelam di 2 Objek Wisata Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali">Boyolali </a>&nbsp;dirasakan kian bertambah. Meski demikian, keberadaan mereka masih bersahabat dengan manusia.</p><p>Monyet-monyet di alam bebas tersebut diperkirakan merupakan bekas penghuni Taman Kridanggo yang berada di timur patung kuda Simpang Siaga. Monyet-monyet ini lepas atau keluar meninggalkan kandang yang rusak akibat lapuk dimakan usia.</p><p>Tari, 49, istri penjaga Taman Kridanggo mengatakan, monyet-monyet itu lepas sekitar satu tahun lalu kemudian mereka hidup bebas bersama kelompoknya. &ldquo;Kandangnya kan rusak sehingga mereka pada keluar kandang sejak sekitar satu tahun lalu,&rdquo; ujarnya saat ditemui, Jumat (13/4/2018) di Taman Kridanggo.</p><p>Meski hidup di alam bebas, monyet-monyet itu tetap berada di sekitar lembah Kali Gedhe yang hingga saat ini masih cukup rimbun dan banyak semak-semak. Bahkan, setiap hari mereka masih kembali ke sekitar kandang untuk mengambil jatah makan yang disediakan Tari dan suaminya, Saryono, 52.</p><p>&ldquo;Mereka masih ke sini setiap hari mengambil pisang yang saya sediakan,&rdquo; imbuh Tari.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya