SOLOPOS.COM - Suasana jual beli sapi di Pasar Hewan Jatinom tetap ramai pada Minggu (15/5/2022). Pasar Hewan Jatinom buka saban hari Legi dalam penanggalan Jawa. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten mengimbau kepada warga agar tak membeli hewan kurban hingga ke luar kota/daerah. Hal itu dimaksudkan mencegah persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Imbauan tersebut disampaikan DKPP melalui meme yang dibagikan melalui media sosial (medsos). Meme itu bertuliskan resep manteb tuku kewan qurban, tukuo kewan qurban nggone tonggomu dhewe, tukuo kewan qurban yen wes nyedhaki dino qurban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau beli ternak untuk kurban bisa dibeli dari ternak milik tetangga dekat saja. Kalau tetangga dekat tidak ada, bisa beli di tetangga RW, tetangga desa, atau tetangga kecamatan. Ini juga sekaligus mayoni nggone tanggane dewe. Selain itu kalau bisa membeli hewan untuk kurban mendekat Iduladha saja,” kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, Senin (13/6/2022).

Widiyanti menjelaskan cara itu dilakukan untuk mencegah persebaran PMK. Mobilitas hewan kurban selama ini berpengaruh pada persebaran PMK.

“Ini dimaksudkan biar ternak tidak bergeser-geser karena mobilitas ternak berpengaruh pada angka reproduksi virusnya,” ungkap Widiyanti.

Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan PMK, Polisi Klaten Hindari Masuk Kandang Ternak

Sebagai informasi, seluruh pasar hewan di Klaten ditutup selama 14 hari mulai Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022). Penutupan sementara itu diperpanjang selama 14 hari hingga Selasa (21/6/2022) menyusul terus meningkatnya angka kasus ternak suspek PMK. Sementara itu, perayaan hari raya Iduladha jatuh pada Sabtu (9/7/2022).

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan penutupan sementara pasar hewan sebagai langkah paling strategis agar kasus penyakit tersebut tak terus meningkat.

Sembari melakukan pengobatan ternak yang sakit, Pemkab menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait vaksinasi terhadap ternak.

Baca Juga: 5 Sapi Positif PMK di Klaten Sembuh

“Kami sudah mengusulkan ke provinsi dan pusat. Untuk kasus PMK di Klaten masih bisa dikendalikan. Sampai saat ini tidak ada ternak yang mati karena PMK,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya