SOLOPOS.COM - Situasi Gerbang exit tol Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, Kamis (30/4/2020), setelah keluarnya larangan mudik dari pemerintah. (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyiapkan tim medis yang terdiri atas satu dokter, dua perawat, dan satu driver dalam pelayanan kesehatan di posko terpadu di dua rest area jalan tol, yakni rest area 519A dan 519B Masaran, Sragen. Penugasan itu di berikan selama libur Hari Natal dan Tahun Baru, pada akhir tahun ini.

Kepala DKK Sragen Hargiyanto saat ditemui Solopos.com, Selasa (22/12/2020), mengungkapkan tim medis itu juga bertugas melakukan rapid test terhadap para pemudik yang istirahat di rest area jalan tol tersebut. Hargiyanto menerangkan rapid test itu disediakan secukupnya dan tidak memasang target tertentu. Bagi pemudik yang menjalani rapid test dan hasilnya reaktif, ujar dia, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiktokers Usulkan Cara Bayar Utang Indonesia, Begini Caranya…

Ekspedisi Mudik 2024

Hargiyanto menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sudah menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk para pasien asimptomatik di Technopark Ganesha Sukowati dengan kapasitas mencapai 300 tempat tidur. Selain itu, Hargiyanto mengatakan untuk ruang isolasi bagi pasien simptomatik dibagi dalam dua tempat, yakni di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen sebanyak 78 tempat tidur dan di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, sebanyak 43 tempat tidur.

Gandeng Satpol PP

Hargiyanto berencana menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan rapid test acak dengan menggunakan antigen. Upaya itu dilakukan karena Sragen disebut Gubernur Jawa Tengah sebagai salah satu daerah berisiko tinggi.

“Risiko tinggi itu kan indikatornya pada peningkatan kasus baru. Hari ini [Selasa] ada banyak kasus baru lagi yang belum dilaporkan ke provinsi. Naiknya kasus Covid-19 di Sragen itu karena kami giat dalam melakukan testing. Pada Senin (21/12/2020) saja ada lebih dari 200 orang yang menjalani swab test di Technopark,” ujarnya.

Jadi Beban Keluarga, Pria Sumut Dicoret dari Keluarga, Begini Kisahnya...

Dia menerangkan bagi pasien asimptomatik tidak ada lagi swab test evaluasi tetapi cukup isolasi mandiri di Technopark selama 10 hari dan dilanjutkan isolasi mandiri di rumah sudah cukup. Namun, Hargiyanto menerangkan bisa ada warga yang menginginkan swan test evaluasi tetap dilayani.

Terpisah, Wadir Pelayanan dan Mutu RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dr. Joko Haryono menyampaikan alat PCR yang dimiliki RSUD sudah dioperasionalkan sejak sepekan terakhir. Dia menyampaikan alat itu mampu memeriksa sbanyak 96 sampel per sekali sif pada setiap harinya. “Memang baru berjalan satu sif. Potensinya bisa tiga sif tetapi SDM [sumber daya manusia] tidak mencukupi,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya