SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih. (Solopos/Mariyana Ricky)

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan perkiraan puncak kasus Covid-19 gelombang III ini terjadi pada pertengahan Maret mendatang. Ia pun meminta masyarakat waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Seperti diketahui, tambahan harian kasus positif Covid-19 di Kota Solo melonjak dalam beberapa waktu terakhir dengan beberapa di antaranya merupakan varian Omicron. Seiring dengan itu, tingkat keterisian kamar tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi di 16 rumah sakit atau RS rujukan Covid-19 Kota Solo meningkat dalam sepekan terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika pekan lalu BOR RS rujukan masih berkisar 30 persen, pekan ini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat BOR mencapai 57 persen atau 588 tempat tidur terisi. Kondisi ini menunjukkan tren peningkatan kasus positif Covid-19 yang disertai gejala di Solo.

Baca Juga: Omicron Diduga Sudah Masuk Solo, DKK Minta Rumah Sakit Siap-Siap

“Tren kasusnya terus meningkat. BOR di rumah sakit rujukan sudah 57 persen. Artinya yang kena dengan gejala tambah terus,” katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (15/2/2022).

Naiknya tingkat keterisian bed isolasi RS rujukan Covid-19 di Kota Solo, menurut Ning, sapaan akrabnya, bukan hanya berasal dari pasien di Kota Bengawan. Namun juga pasien berasal dari berbagai daerah di luar Solo.

Diperlukan penguatan aglomerasi dalam penanganan Covid-19. Adanya lonjakan jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 yang dirujuk rawat inap merupakan bergejala sedang hingga berat.

Baca Juga: Terisi 36 Pasien Covid-19, Isoter Dalem Priyosuhartan Solo Hampir Penuh

Beberapa kasus positif Covid-19 di Solo itu adalah anak-anak yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Begitu juga warga lanjut usia (lansia) yang memiliki penyakit komorbid.

Komorbid

Penyakit ini memperparah kondisi pasien saat terpapar corona. “Pasien yang dirawat sebagian karena ada komorbid, kalau tidak biasanya ringan saja,” terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan siap untuk mengantisipasi kenaikan kasus yang dipicu Omicron atau gelombang kasus Covid-19 berikutnya. “Siap enggak siap ya harus kami antisipasi untuk Omicron atau gelombang berikutnya,” katanya.

Baca Juga: Rumkitlap Vastenburg Solo untuk Isoter Pasien Covid-19 Laki-Laki

Ahyani meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan terkait varian baru tersebut selama tetap menerapkan protokol kesehatan. Sejauh ini pemerintah daerah sudah melakukan langkah antisipasi, di antaranya dengan percepatan vaksinasi dan memastikan kesiapan alat untuk perawatan pasien Covid-19.

“Kami sudah punya konsentrator oksigen, generator, isotank. Wis siap, tenang wae,” katanya. Selain itu, Pemkot bersama TNI juga menyiapkan kembali rumah sakit lapangan (rumkitlap) di Benteng Vastenburg untuk lokasi isolasi terpadu (isoter) pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Baca Juga: Pemkot Solo akan Sewa Losmen untuk Tempat Isoter Pasien Covid-19 OTG

Sebelumnya Pemkot telah mengoperasikan Dalem Priyosuhartan untuk tempat isoter. Di sana Pemkot menyediakan 41 tempat tidur. Sedangkan di Rumkitlap disiapkan 80 tempat tidur.

“Kami siapkan Rumkitlap untuk antisipasi kasus corona yang meningkat. Kalau masih kurang ya baru cari losmen,” katanya. Namun sejauh ini Pemkot masih menginventarisasi lebih dulu. Salah satunya mempertimbangkan apakah kapasitasnya memadai atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya