SOLOPOS.COM - RSUD Ngipang, Banjarsari, Solo, (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo resmi memulai program pemberian vaksin Covid-19 booster di RSUD Fatmawati, Ngipang, Banjarsari pada Jumat (14/1/2022) pagi. Sasaran awalnya adalah warga lanjut usia (lansia) dan kalangan rentan, yakni penderita imunokompromais.

Karena tak memiliki data penderita imunokompromais sebagai calon penerima prioritas vaksin booster, Pemkot bakal meminta bantuan rumah sakit (RS) atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakam penderita imunokompromais adalah mereka yang memiliki penyakit gagal ginjal, jantung, dan penyakit-penyakit geriatri lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Asal dokternya merekomendasi [untuk vaksin], nanti datanya saya akan minta bantuan faskes baik negeri maupun swasta. Mereka kan punya pasien. Orang imunokompromais pasti berobat ke faskes rujukan,” katanya kepada wartawan seusai kickoff vaksinasi booster di RSUD Fatmawati, Jumat pagi.

Baca Juga: Stok Terbatas, Vaksin Booster di Solo Hanya Cukup untuk 400 Orang

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan data penderita imunokompromais sebagai calon penerima vaksin booster di Solo tak tercantum di dashboard PCare sehingga DKK harus berburu data mandiri. Hal itu berbeda dengan data lansia yang sudah tersedia.

Ia tak mengetahui berapa jumlah penderita imunokompromais. Sementara untuk data warga lanjut usia, sasaran awal sama seperti saat program vaksin primer yakni 55.000-an jiwa. Pemkot sudah memvaksin 93% dari populasi warga lansia yang tercatat sebanyak 72.000 jiwa di mana mayoritasnya sudah menerima dua dosis vaksin.

Baca Juga: Kickoff Vaksinasi Booster Solo 14 Januari, Giliran Pertama Warga Lansia

1 Vial untuk 20 Penerima

“Paling tidak 55.000 orang itu kami vaksin booster. Nah, data PCare mereka sudah terbuka untuk yang sudah vaksin dua kali dengan jarak waktu minimal enam bulan. Pelaksanaan vaksinasi untuk warga lansia diperbolehkan bareng dengan penderita imunokompromais,” jelasnya.

Kepala DKK Solo itu menambahkan vaksin booster bagi yang sudah menerima dua dosis Sinovac adalah setengah dosis AztraZeneca atau Pfizer. Untuk membuka satu vial vaksin butuh minimal 18 orang penerima.

Baca Juga: Pakar Patologi Klinik UNS Solo: Booster Vaksin Covid-19 Penting, Tapi..

“Cuma yang jadi masalah begini, AstraZeneca ini kan kalau dosis penuh itu untuk 10 orang. Kalau ini half doze, bisa untuk 20 orang. Saya harus mengumpulkan minimal 18 orang lah untuk membuka satu vial, jadi indeks vaksinnya bagus,” ucapnya.

Di sisi lain, salah seorang warga lansia asal Kecamatan Jebres, Edi, mengaku sampai saat ini belum divaksin karena memiliki sejumlah penyakit komorbid. Dokternya pun tidak memberikan rekomendasi, sehingga ia tak bisa mengakses aplikasi PeduliLindungi. “Padahal saya butuh, tapi karena tidak bisa vaksin ya, saya pasrah saja dengan selalu membawa surat keterangan dari dokter,” katanya.

Baca Juga: Vaksinasi Booster Covid-19 Dimulai 12 Januari, Solo Siap?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya