SOLOPOS.COM - Petugas DKK Karanganyar bersama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga mengambil sampel darah warga dan hewan di Gawanan Barat, Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Kamis-Sabtu (20-22/2/2020). (Istimewa/Puskesmas Colomadu I)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sampel organ 27 ekor tikus diperiksa tim Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar bersama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.

Sampel organ tikus itu diambil dari wilayah Gawanan Barat, Gawanan, Colomadu, Karanganyar sejak Kamis (20/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain mengambil sampel organ dari 27 tikus yang ditangkap, petugas juga mengambil sampel darah warga. Hal itu dilakukan menyusul merebaknya penyakit leptospirosis.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Colomadu I, Sugihartini, menjelaskan pengambilan sampel darah warga dilakukan dengan mengundang warga ke posko di sekitar rumah warga yang sebelumnya kena leptospirosis.

Tragedi Sungai Sempor, 6 Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Diperiksa Polisi

Sebanyak 42 warga diambil darahnya untuk diperiksa dan diberikan sosialisasi untuk mencegah penularan penyakit yang sudah merenggut nyawa lima warga Karanganyar tersebut.

“Balai Vektor mengkaji dan menunjuk wilayah ini untuk diambil sampel. Kami dari Puskesmas mendampingi proses tersebut agar berjalan lancar,” ucap dia kepada Solopos.com, Minggu (23/2/2020).

5 Mantan Aktivis Jadi Anggota DPR, Berapa Harta Mereka Kini

Sebelum mengambil sampel organ tikus, Puskesmas setempat dibantu Pemerintah Kecamatan Colomadu dan Desa Gawanan memasang sekitar 100 perangkap tikus di dalam dan luar rumah warga.

Dari 100 perangkap yang terpasang, tertangkap 27 tikus yang kemudian dibedah di posko untuk diambil organnya. Organ yang diambil kemudian dibawa tim B2P2VRP Salatiga untuk diteliti keberadaan bakteri leptospira.

Seluruh Korban Susur Sungai Sempor Ketemu, Total 10 Siswa SMPN 1 Turi Sleman Meninggal

“Kami juga mengecek sembilan hewan ternak yang dipelihara warga. Ada delapan ekor sapi dan satu ekor kambing. Untuk tikusnya semua organ kami kategorikan masing-masing. Ada ginjal, empedu, dan lainnya,” imbuh dia.

Sugi menjelaskan penelitian sampel itu diperkirakan selesai satu bulan kedepan. Saat ini fokusnya menggencarkan sosialisasi pencegahan leptospirosis sebelum hasil keluar.

Remaja Klaten Curi Pakaian Dalam Wanita, Alasannya Untuk Onani

“Belum ada kesimpulan karena kami juga masih menunggu hasil. Tapi karena memang sudah ada kasus, kami fokus sosialisasi dan pola hidup bersih sehat,” terang dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Katarina Iswati, mengatakan awal 2020 sudah ada dua kasus warga terjangkit leptospirosis di Colomadu.

Pada dua kasus tersebut, satu warga meninggal dunia. Karena itulah antisipasi leptospirosis difokuskan di Colomadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya