SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo berencana melayangkan surat teguran kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi lantaran belum melaporkan penggunaan obat-obat generik di rumah sakit tersebut.

“Intinya, kami hanya ingin mengingatkan agar pihak RSUD Dr Moewardi bisa segera melaporkan penggunaan obat-obat generik yang selama ini diberikan kepada para pasien yang berobat di rumah sakit tersebut,” ujar Kepala DKK Kota Solo Siti Wahyuningsih ketika ditemui wartawan di Balaikota Solo, Selasa (2/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wanita yang lebih akrab disapa Ning itu membenarkan bahwa RSUD Dr Moewardi adalah rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng. Namun menurut dia, pihak rumah sakit tetap berkewajiban untuk melaporkan kepada DKK Solo terkait penggunaan obat-obatan di rumah sakit itu mengingat lokasinya yang ada di Kota Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebab semua rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya, wajib melaporkan penggunaan obat-obatan di tempat mereka kepada DKK Solo, khususnya penggunaan obat-obat generik,” terangnya.

Terkait obat generik, Ning mengakui penggunaan obat-obat generik tersebut, khususnya di wilayah Kota Solo, masih relatif rendah. Secara umum, pihaknya mencatat persentase penggunaan obat generik di masyarakat hanya sekitar 10% hingga 20%. Padahal standar yang ditetapkan pemerintah sebesar 90%.

“Saat ini, baru di instansi-instansi kesehatan milik Pemkot Solo saja yang persentasenya sudah sesuai standar, yakni sekitar 92%,” sebutnya.

Masih rendahnya tingkat penggunaan obat-obat generik tersebut, menurut Ning, antara lain disebabkan anggapan masyarakat bahwa obat generik tersebut adalah obat dengan kualitas level 2.

“Padahal meskipun harganya murah, khasiat obat-obat generik relatif sama dengan obat-obatan yang mungkin saja dari segi harga lebih mahal. Yang beda kan hanya dari sisi pengemasannya,” kata Ning.

Dijelaskan Ning, dari sisi harga obat generik memang lebih murah karena tidak ada biaya promosi. Di samping itu, lanjut dia, obat generik juga memperoleh subsidi dari pemerintah. Di sisi lain, Ning mensinyalir masih banyak dokter dan rumah sakit yang belum ikut menawarkan obat generik kepada para pasiennya.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya