SOLOPOS.COM - Investor

New York-– Dewan Keamanan PBB mengutuk tindakan-tindakan yang menyebabkan kematian warga sipil selama operasi militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Freedom Flotilla. DK PBB juga menyerukan adanya investigasi netral dan transparan atas peristiwa itu.

Statemen resmi DK PBB ini diadopsi setelah lebih dari 10 jam negosiasi tertutup yang dilakukan 15 negara anggota DK PBB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dewan Keamanan sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka yang diakibatkan penggunaan kekerasan selama operasi militer Israel di perairan internasional terhadap konvoi yang berlayar menuju Gaza,” demikian bunyi teks statemen DK PBB seperti dilansir Reuters, Selasa (1/6/2010).

“Dewan Keamanan, sehubungan dengan itu, mengutuk tindakan-tindakan yang mengakibatkan kematian setidaknya 10 warga sipil dan banyak lainnya yang terluka, serta menyatakan belasungkawa kepada keluarga-keluarga mereka,” demikian statemen DK PBB.

DK PBB juga meminta pembebasan segera enam kapal serta ratusan warga sipil yang ditahan Israel. DK PBB juga menyatakan perlunya dilakukan penyelidikan yang netral, kredibel, transparan dan segera yang sesuai dengan standar-standar internasional.

Sidang darurat DK PBB tersebut diwarnai alotnya pembahasan antara Turki dan AS. Salah satunya, karena Turki bersikeras menggunakan kata bentuk tunggal “act” (tindakan), yang berarti bahwa Israel sendiri yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil tersebut.

Sedangkan AS lebih memilih kata bentuk jamak “acts” (tindakan-tindakan). Ini berarti bahwa para aktivis pro-Palestina, yang menurut Israel lebih dulu menyerang pasukan komandonya, juga bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya