Solopos.com, JAKARTA – Novak Djokovic mendapat jaminan visa untuk tampil pada Australian Open 2023 meski ia pernah dideportasi dari negara tersebut menjelang turnamen Grand Slam awal musim yang lalu tepatnya pada Januari 2022.
Dikutip dari Antara, Selasa (15/11/2022), pemerintah Australia memutuskan memberikan jaminan visa kepada Djokovic meski mantan petenis nomor satu dunia itu menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Djokovic sebelumnya dilarang masuk Australia selama tiga tahun karena melanggar aturan protokol kesehatan termasuk belum melakukan vaksin Covid-19 sebagai syarat bepergian ke luar negeri. Petenis Serbia itu bahkan sempat digelandang ke hotel tempat para pengungsi sebelum akhirnya tetap dideportasi oleh pemerintah Australia.
Larangan tersebut bisa dibatalkan atas kebijakan dari pemerintah berhaluan tengah-kiri Perdana Menteri Anthony Albanese, yang baru saja memenangi pemilihan umum pada Mei 2022. Kepemimpinan saat ini berbeda dengan koalisi konservatif dulu yang berkuasa ketika Djokovic diusir dari Australia.
Baca Juga: Daftar Ranking BWF Terbaru, Hari Ini: Jojo dan Ginting Naik Dua Tingkat
Namun, Djokovic mengatakan belum mendapat informasi resmi terkait pencabutan larangan mengunjungi Australia serta izin tampil dalam turnamen Grand Slam di sana.
“Belum ada (kabar) resmi,” kata Djokovic setelah memenangi pertandingan pembuka di ATP Finals di Turin, Italia, Senin (14/11/2022) waktu setempat.
“Kami masih menunggu. Mereka sedang berkomunikasi dengan pemerintah Australia. Itu saja yang bisa saya sampaikan saat ini,” ujar Djokovic.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
