SOLOPOS.COM - Yulianto si Jagal Kartasura. (Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sosok jagal sadis dari Dukuh Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Yulianto, diyaakini memiliki ilmu linuwih dalam kepercayaan Kejawen. Ilmu tersebut membuatnya memiliki beberapa kelebihan di luar kemampuan manusia pada umumnya.

Mantan penasihat hukumnya, Sutarto, menceritakan beberapa kisah aneh terkait Yulianto yang diduga memiliki ilmu linnuwih. Selama mendampingi pelaku pembunuhan tujuh orang itu hingga persidangan pada 2010-2011 lalu dia mengetahui beberapa kisah unik tentang sosok Yulianto.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berikut kenangan Sutarto selengkapnya tentang sosok Yulianto si Jagal Kartasura:

Kenangan Mulyono Mumet Jadi RT Gegara Aksi Yulianto Si Jagal Kartasura 

Kebakaran Rumah

Menjelang persidangan pada 2011 lalu, rumah Yulianto kebakaran. Anehnya, dia sudah mengetahui kejadian itu tanpa ada yang memberi tahu. Padahal saat itu dia meringkuk di Rutan Kelas 1 A Solo.

“Saat itu saya menemui Yulianto di Rutan untuk memberi tahu rumahnya terbakar. Tapi ternyata dia sudah tahu. Dia mengaku mendapat firasat rumahnya terbakar saat bermeditasi di dalam kamar tahanan Rutan Solo,” kata dia.

Kepada Sutarto, Yulianto di Jagal Kartasura saat itu mengaku mendapat gambaran rumahnya terbakar besar. Dalam gambaran yang diperoleh Yulianto, api yang membakar rumahnya berbentuk keris. “Dia melihat api yang membakar rumahnya berwujud keris,” urai dia.

6 Fakta Tragedi Pembunuhan Sadis Keluarga Suranto di Baki Sukoharjo 

Perkelahian di Rutan

Kisah lain yang memperkuat dugaan Yulianto memiliki kemampuan di luar nalar adalah saat terpidana mati itu terlibat perkelahian dengan salah satu tahanan di Rutan Solo. Kendati berbadan kecil, Yulianto memenangi perkelahian tersebut.

Insiden itu bermula saat salah satu tahanan lama Rutan Solo meminta Yulianto memijat dia. Sebelum tertangkap karena kasus pembunuhan berantai, Yulianto si Jagal Kartasura memang terkenal sebagai tukang pijat.

Namun, permintaan tahanan itu ditolak oleh Yulianto si Jagal Kartasura. Mereka terlibat cekcok dan akhirnya berkelahi. Tidak dinyana perkelahian itu dimenangi Yulianto.

“Karena tahanan baru dianggap tidak tahu apa-apa, Yulianto diajak berkelahi teman sekamarnya dan ditandangi. Akhirnya temannya bertekuk lutut. Masalahnya sepele, Yulianto diminta untuk memijat. Tapi dia menolak,” kata dia.

Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang? 

Raja Kecil

Setelah insiden itu Yulianto pun disegani oleh tahanan lain di sel yang sama. Apalagi setelah para tahanan itu tahu Yulianto si jagal tersangkut kasus pembunuhan tujuh orang di Kartasura.

“Akhirnya selama beberapa bulan di Rutan Solo Yulianto diperlakukan seperti raja kecil oleh tahanan lain, di kamar selnya. Tidak ada yang berani mengganggu Yulianto. Padahal biasanya kalau tahanan baru kan seperti dipelonco,” urai Sutarto.

13 Rumah Satu Dukuh di Sragen “Pindah” ke Wilayah Jawa Timur, Begini Ceritanya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya