SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Jogja (Solopos.com) – Sejumlah mega proyek infrastruktur segera dibangun di kawasan DIY untuk mengimbangi perekonomian di jalur utara. Hal ini terkait masuknya DIY di dalam koridor ekonomi nasional.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Provinsi DIY Drajat Kuncoro kepada Harian Jogja, Senin (21/11/2011) menyatakan, belum lama ini Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) yang diketuai Menteri Perindustrian MS Hidayat melibatkan DIY dalam koridor pembangunan ekonomi nasional pulau Jawa. Dengan masuknya DIY di KP3EI artinya berbagai program pembangunan baik infrastruktur maupun ekonomi di daerah ini bakal dipriortaskan.

Selain prioritas pembangunan, pemerintah pusat menanggung sebagian biaya pembangunan berbagai mega proyek yang diusulkan. Percepatan pembangunan pulau Jawa dilakukan mulai dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur hingga Bali. Awalnya menurut Mudrajat, DIY tak dilibatkan dalam KP3EI, keputusan itu pun menuai protes. Padahal persoalan kemiskinan sebagian besar terjadi di jalur selatan atau daerah pegunungan.

“Kami protes, kenapa gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta semuanya hadir, DIY tidak ada undangan untuk gubernur hanya diundang perwakilan. Apakah DIY tidak dianggap atau terlupakan. Akhirnya Pak MS Hidayat memutuskan keterlibatan DIY. Pembangunannya tidak hanya infrastruktur tapi juga ekonomi. Jadi juga dibentuk KP3EI Daerah DIY. Keputusannya baru beberapa minggu ini saya lupa tanggalnya,” terang Mudrajat.

Ia pun berharap, keterlibatan DIY dalam lembaga bentukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ini tak hanya sekadar berujung pada rapat. Yang paling penting adalah mendorong segera teralisasinya sejumlah program pembangunan. Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait serta pimpinan daerah lanjut Mudrajat juga telah menginventarisasi usulan program pembangunan dan telah disampaikan ke KP3EI. “Mestinya ini didorong agar segara dilakukan pembangunan. Inikan proyek di atas satu tahun, kemungkinan ya sampai 2014 seiring berakhirnya kepemimpinan SBY karena ini program pemerintahan SBY,” tuturnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DIY, sekaligus Tim Kerja Infrastruktur yang mewakili DIY di KP3EI, Rani Syamsinarsi mengatakan, sejumlah mega proyek telah diusulkan untuk segera dibangun. Diantaranya pembangunan bandara Kulonprogo, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Tol Jogja-Bawen (Jawa Tengah), Jalan Lingkar Luar DIY, Fly Over Jombor, jalur Jogja-Borobudur dan Borobudur-Parangtritis serta Pengembangan Tugu Malioboro. Itu belum termasuk usulan pembangunan industri di sejumlah titik di DIY seperti Kulonprogo dan Piyungan, Bantul.

“Pembangunan itu kan juga menyangkut tak hanya yang utama, misalnya pembangunan bandara juga perlu dibangun jalur yang menghubungkan Jogja-Kulonprogo. Untuk pilihan transportasinya masih dikaji termasuk untuk Jogja-Borobudur seperti rencana kemarin apakah dengan monorel atau apa. Jadi dihubungkan dengan koridor ekonomi nasional ini supaya ada sharing dana dari pusat,” katanya.

Menurut Rani, program KP3EI tersebut berakhir pada 2025. dengan keterlibatan DIY menurutnya, ada keseimbangan pembangunan ekonomi antara jalur utara dan selatan. “Jadi pembangunan ekonominya juga disinergikan antara utara dan selatan, harusnya pembangunanya cepat karena itukan program percepatan pembangunan,” ujar Rani.

JIBI/SOLOPOS/bes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya