SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, DEPOK</strong> — Kerusuhan yang berujung pembunuhan dan penyanderaan polisi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, benar-benar berakhir. Sebanyak 145 tahanan/narapidana terorisme menyerahkan diri setelah diultimatum polisi. Sedangkan sisanya yang bertahan baru menyerah setelah polisi menyerbu rutan yang menjadi lokasi mereka.</p><p>Hal itu diungkapkan oleh Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi pers di Mako Brimob bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPT Suhardi Alius, dan pejabat keamanan lain. Wiranto membeberkan proses pembebebasan sandera dan penindakan tersebut yang telah berakhir pada pukul 07.15 WIB.</p><p>Sebelumnya, sempat terdengar suara tembakan dan dentuman di akhir proses penindakan. Hal ini merupakan akhir dari proses operasi penindakan khususnya terhadap 10 narapidana/tahanan yang sempat bertahan di dalam rutan.</p><p><span>"Sebelum fajar mereka mengatakan menyerah tanpa syarat, dan kita minta satu persatu mereka keluar dari lokasi. Dan seperti kita ketahui, sebanyak 145 dari 155 tahanan/narapidana keluar satu persatu, menyerah tanpa syarat dan senjata ditinggalkan," kata Wiranto, Kamis (10/5/2018) pagi.</span></p><p><span>Namun, tidak semua napi/tahanan teroris bersedia menyerahkan diri karena masih ada 10 orang yang masih bertahan.&nbsp;</span>"Maka aparat melakukan serbuan dengan sasaran di lokasi merek. Tadi ada suada tembakan, granat asap, dan penyisiran. Ternyata dalam serbuan tersebut 10 sisa teroris menyerah, dengan demikian lengkap 155 teroris/tahanan teroris telah menyerah kepada aparat keamanan Polri," kata Wiranto.</p><p>Wiranto menegaskan tidak ada negosiasi sebelum proses penindakan tersebut. Yang terjadi, kata Wiranto, aparat melakukan pendekatan lain sesuai standard operasi berupa isolasi untuk memberikan waktu bagi para tahanan/napi untuk menyerahkan diri. Aparat memberikan ultimatum dengan batas waktu yang sudah ditentukan.</p><p>"Namun dengan standar isolasi, aparat sebelum bertindak dengan memberikan ultimatum. Jangan disalahartikan kita memberikan negosiasi. Tapi meminta mereka menyerah, atau [polisi] melaksanakan serbuan. Tentu kita berikan waktu, bukan mengulur-ulur."</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya