SOLOPOS.COM - Pedagang kaki lima (PKL) kuliner dari Alun-alun Klaten mulai menempati ruas Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Sabtu (18/6/2022) sore. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pedagang kaki lima (PKL) kuliner Alun-alun Klaten mulai menempati tempat relokasi di ruas Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (18/6/2022) sore.

Proses relokasi tersebut sempat diwarnai perdebatan antara PKL Alun-Alun Klaten dengan petugas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan, sebagian pedagang mulai menempati ruas Jl. Bali yang berjarak sekitar 100 meter dari Alun-alun Klaten tepatnya ruas jalan di samping Pegadaian Klaten sejak Sabtu siang.

Beberapa pedagang sempat berdiskusi dengan Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, serta TNI dan Polri.

Baca Juga: Sabar Lur! Taman Kuliner Klaten Ditarget Mulai Beroperasi Tahun 2023

Pasalnya, jumlah pedagang yang ada dalam pendataan Pemkab belum mencakup seluruh pedagang.

Selain itu, lokasi yang disiapkan dinilai tak mampu menampung seluruh pedagang.

Hingga akhirnya seluruh pedagang mulai membawa gerobak serta lapak jualan mereka ke Jl. Bali guna mencari lokasi baru untuk mereka berjualan.

Baca Juga: Pindah Lur! CFD Klaten Tidak di Jl. Pemuda Lagi, Tapi Geser ke Sini

Lokasi awal yang direncanakan hingga depan SMP Maria Assumpta ternyata tak mencukupi untuk menampung seluruh gerobak pedagang.

Lokasi jualan pedagang di Jl. Bali akhirnya diperpanjang hingga di depan Gedung Ekokapti.

Proses mencari lokasi guna menempatkan gerobak dan lapak pedagang itu berlangsung hingga Sabtu sore.

Baca Juga: PKL Alun-alun Klaten Resah Jelang Lebaran, Kenapa?

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan ruas Jl. Bali digunakan untuk relokasi PKL alun-alun.

Ruas jalan tersebut terutama dari samping Pegadaian hingga SMP Maria Assumpta ditutup dari lalu lalang kendaraan bermotor dan berubah menjadi tempat kuliner saban hari mulai pukul 15.00 WIB-05.00 WIB.

Namun, ada akses khusus bagi warga sekitar. “Sehingga jalan keluar-masuk warga tidak terganggu,” kata Joko saat ditemui seusai relokasi.

Baca Juga: Ini Harapan PKL Kuliner Terkait Rencana Penataan Alun-alun Klaten

Joko menjelaskan jumlah pedagang yang ditata pada Sabtu sore lebih banyak dari data yang sudah dimiliki DKUKMP.

“Data fiks itu ada 136 PKL kuliner. Tetapi faktanya hari ini banyak, hampir 200 pedagang. Tetapi alhamdulillah semua bisa tertata. Masyarakat sekitar juga wellcome,” jelas Joko.

Terkait PKL nonkuliner dan permainan di alun-alun, Joko menjelaskan direlokasi ke Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Para pedagang tersebut juga mulai dipindahkan.

Baca Juga: Relokasi PKL Alun-alun Klaten Menghitung Hari, Ini Langkah Pemkab

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, juga menjelaskan pedagang nonkuliner dan wahana permainan direlokasi ke Taman Nyi Ageng Rakit.

“Mainan dan nonkuliner hari ini sudah mengecek ke Rawa Jombor tempat sudah siap tinggal menunggu pergeseran teman-teman pedagang,” kata Jajang.

Jajang mengakui pada hari pertama pindahan PKL kuliner ke Jl. Bali memang masih terlihat semrawut.

Baca Juga: PKL Segera Dipindah, Alun-Alun Klaten Steril

Dia menjelaskan akan terus dilakukan evakuasi bersama paguyuban guna pembenahan dan penataan pedagang.

“Yang penting hari ini masuk semua dan tentu nanti akan ada evaluasi terus menurus. Yang penting hari ini semua dapat tempat dulu. Kebetulan hari ini mengambil hari pas banyaknya pedagang [malam Minggu]. Sehingga volume pedagang maksimal. Realitanya di lapangan bisa dilihat sendiri, ternyata ada pedagang yang tidak masuk dalam data yang sudah disepakati. Apapun teman-teman mencari kehidupan, ya kami tampung. Sambil jalan yang penting semua semua sepakat dan sepaham dalam rangka bersama-sama,” ujar dia.

Jajang mengatakan membengkaknya data pedagang itu bisa dimaknai positif. Dia menilai pedagang justru antusias mengikuti relokasi.

Baca Juga: Penataan Alun-alun Klaten, Pj. Sekda: Bukan untuk Singkirkan PKL

“Berarti tempat yang kami siapkan ini masyarakat menerima. Yang repot itu justru ketika jumlahnya berkurang banyak,” kata dia.

Salah satu pedagang, Robby Wijaya, 37, mengatakan pedagang lama maupun pedagang baru sudah dikondisikan dengan mendapatkan lapak jualan di ruas Jl. Bali.

“Kata pemerintah jalan ini mau ditutup mau dijadikan kuliner semua. Untuk pedagang pakaian belum ada, tidak tahu nanti pedagang pakaian dimana. Nanti kami koordinir bersama-sama pemerintah. Ini semua sepertinya sudah mendapatkan tempat. Tetapi ada satu yang belum pasti. Tetapi saya belum tahu itu pedagang lama atau pedagang baru. Total ada 260 pedagang, semua pedagang di alun-alun kecuali mainan,” kata Robby.

Baca Juga: Jelang Relokasi, PKL Alun-alun Klaten Belum Peroleh Sosialisasi



Robby menjelaskan pedagang mengikuti aturan pemerintah. Yang penting, pedagang bisa mencari nafkah sehari-hari untuk keluarga mereka.

“Harapan ke depan, pedagang biar cari makan, cari rezeki, kami minta bantuan ke pemerintah biar ini ramai bagaimana. Kami berharap bisa berjualan lagi di alun-alun kalau sudah direnovasi pemerintah. Nanti kami perlu koordinasi dengan pedagang agar bisa rapi. Kami berharap ke pemerintah agar pedagang bisa kembali lagi ke alun-alun,” kata dia.

Sementara itu, alun-alun mulai dipagari menggunakan bambu mengelilingi alun-alun. Water barrier juga dipasang di jalan sekeliling alun-alun. Pemasangan tersebut dilakukan sejak Sabtu pagi.

Baca Juga: Pemkab Tata Ulang Alun-alun Klaten, PKL Mulai Cabut PascaLebaran?

Sebagai informasi, relokasi PKL alun-alun dilakukan seiring rencana penataan salah satu ruang terbuka hijau tersebut pada tahun ini.

Pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp9 miliar untuk penataan itu. Proyek penataan alun-alun ditujukan untuk mengembalikan fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka hijau serta ruang publik.

Ada beberapa penambahan fasilitas di kawasan tersebut wahana permainan serta olahraga.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya