SOLOPOS.COM - Dokumentasi bertahannya Persinga Ngawi atas Persiba Bantul dengan skor 1-1 pada laga Piala Kemerdekaan 2015 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Divisi Utama, Persiba belum membentuk tim

Harianjogja.com, BANTUL — Setidaknya dua bulan menjelang kickoff kompetisi Divisi Utama 2017, 20 Maret mendatang, belum ada tanda-tanda pembentukan tim Manajemen Persiba Bantul. Jangankan aktivitas latihan, keputusan ikut kompetisi pada level kedua di Tanah Air ini pun juga belum ada kejelasan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Padahal, sebelumnya, manajemen Persiba menyatakan bahwa ada sejumlah pelatih yang telah melamar dan siap menukangi tim. Bahkan manajemen berani memasang target lolos ke ISL 2017.

Alhasil, muncul keresahan di kalangan suporter dan pecinta sepak bola di Projo Tamansari. Bahkan, ada wacana berkembang bahwa Persiba Bantul nantinya akan kembali menjalani merger dengan klub lainnya, agar tetap berkompetisi di Divisi Utama 2017 mendatang.

Lurah Paserbumi Rumawan menyatakan, meski baru sebatas wacana, pihaknya tidak akan mempermasalahkan jika nantinya ada merger antara Persiba dengan klub lainnya pada kompetisi mendatang. Kesulitan finansial dan dihadapi oleh manajemen menjadi salah satu alasan logis untuk melakukan merger.

“Hanya saja, kami minta homebase tetap di Bantul,” katanya di Luxor Futsal, Jl Parangtritis, Minggu (23/1/2017) pagi.

Rumawan mengungkapkan sejumlah usaha sebenarnya telah dilakukan oleh suporter agar Persiba tetap eksis dan mulai menyiapkan skuat menjelang kompetisi mendatang. Selain mendesak agar manajemen segera membentuk tim, Paserbumi juga telah meminta kepada Ketua Umum Persiba Idham Samawi untuk tidak mundur. Sebab, mencari sosok pengganti Idham Samawi tidaklah mudah. Terlebih sejauh ini manajemen merasakan sulitnya mencari investor yang bersedia menggantikan Idham sebagai orang nomor satu di tubuh Laskar Sultan Agung.

“Kami sendiri hanya bisa memberikan saran dan meminta beliau untuk tidak mengundurkan diri,” sambungnya.

Langkah merger untuk Persiba sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Pada 2013, Persiba yang bermain di Indonesian Premier League (IPL) telah melakukan merger dengan klub LPI Bandung FC.

Merger kedua klub ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Hotel Indah Palace, Jogja. Saat itu MoU ditandatangani Ketua Umum/Manajer Persiba Idham Samawi dan CEO LPI Widjayanto.

Merger dengan Bandung FC ini juga tidak mengubah jati diri Persiba. Tim kebanggaan masyarakat Bantul ini tetap menggunakan nama Persiba dan logonya tidak berubah serta tetap menggunakan home base di Stadion Sultan Agung Bantul.

Sementara pihak manajemen Persiba sampai detik ini belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kemungkinan merger, mundurnya Idham Samawi dari Ketum Persiba dan kepastian keikutsertaan di kompetisi.

Informasi yang didapatkan koran ini menyebutkan, Minggu (22/1/2017) malam, manajemen Persiba telah menggelar rapat internal. Dalam rapat tersebut diraih keputusan bahwa Persiba tetap ambil bagian pada kompetisi Divisi Utama 2017. Selain itu, hari ini, direncanakan manajemen juga akan bertemu dengan Idham Samawi untuk menanyakan komitmennya terhadap Persiba Bantul. Rapat juga memutuskan menggelar dengan perwakilan perkumpulan, pengurus Askab PSSI Bantul dan suporter.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Persiba, Herry Fahamsyah mengaku enggan berkomentar.
“Silakan hubungi manajer,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya