SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Harianjogja.com, SLEMAN–Jalan PSS Sleman untuk menjadi tuan rumah semifinal dan final Divisi Utama Liga Indonesia versi LPIS ditentukan oleh laga uji coba kontra Timnas U-23, Sabtu (26/10/2013) di Stadion Maguwoharjo, sleman.

Laga uji coba tersebut akan menjadi penilaian PSS atas penyelenggaraan pertandingan. Jika penonton tertib dengan tidak menyalakan flare dan melempar roll kertas kemungkinan besar PSS akan jadi tuan rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk itu, sudah seharusnya jika PSS mengindahkan teguran dari PSSI terkait pemakaian flare dan roll kertas yang selama ini menjadi ciri khas sebagai bentuk dukungan suporter di stadion kebanggaan masyarakat Sleman tersebut. Apalagi, dalam aturan FIFA, tak ada satu pun pasal yang membolehkan pemakaian flare dan kertas roll tersebut dalam setiap laga resmi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sayangnya, Panitia Pelaksana (Panpel) PSS sepertinya kehilangan taji untuk menegakkan aturan. Menghadapi suporter yang tetap bersikukuh untuk menyalakan flare dan melempar roll kertas, Panpel tak berani mengambil langkah tegas. “Aturannya memang tidak boleh, tapi kami sadar, untuk menertibkan puluhan ribu suporter itu tak mudah,” ujar Ketua Panpel PSS Sudibyo.

Ia hanya bisa berharap kepada suporter untuk bisa memahami kondisi PSS saat ini. Pasalnya, jika nanti PSS kembali mendapat teguran dari PSSI terkair flare dan roll kertas, maka bukan tidak mungkin PSSI enggan menunjuk Stadion Maguwoharjo sebagai tuan rumah semifinal dan final Divisi Utama mendatang.

Menanggapi persoalan flare dan roll kertas, sesepuh Brigatta Curva Sud (BCS), salah satu kelompok suporter pendukung PSS, Trimurti Wahyu Wibowo menyerahkan keputusan yang terbaik kepada para suporter. Menurut dia, suporter PSS sudah cukup dewasa dalam menentukan keputusan. “Kalau ingin jadi tuan rumah, ya bersikaplah sesuai dengan aturan. Sekarang, semua terserah suporter, ingin jadi tuan rumah atau tidak,” cetusnya.

Begitu juga dengan Manajer PSS Suparjiono. Kepada wartawan, ia mengimbau suporter untuk tidak mengulangi kesalahan yang berhujung pada teguran PSSI terhadap PSS. Setidaknya itu pernah terjadi ketika PSS menjamu Persifa Fak-Fak lalu.
Saat itu, di bawah tribun selatan muncul api yang diakibatkan terbakarnya roll kertas yang dilemparkan oleh para suporter. “Kalau sampai itu terjadi, berat bagi kami untuk mengupayakan semifinal dan final digelar di sini [Sleman],” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya