SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO—Divisi Utama 2014 dipastikan bakal mulai bergulir 15 April hingga November mendatang. Nantinya, akan ada 16 tim yang terdegradasi dari kompetisi level kedua Tanah Air tersebut.

Penentuan kick-off Divisi Utama dan format kompetisi tersebut diputuskan dalam pertemuan manajer di Hotel Somerset, Subaraya, Senin (27/1). Dalam forum yang dipimpin CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono tersebut, Persis diwakili manajer karteker Totok Supriyanto dan sekretarisnya, Sapto Joko Purwadi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

“Penentuan jumlah tim yang terdegradasi tadinya sempat alot, semula akan diputuskan 24 tim yang masuk degradasi, namun sebagian peserta menginginkan 16 tim,” jelas Sapto saat dihubungi Solopos.com, Senin malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Adanya unifikasi kompetisi memang membuat peserta Divisi Utama musim 2014 bakal membengkak menjadi 66 tim. Namun jumlah itu masih bisa berkurang apabila tim yang bersangkutan tidak lolos proses verfikasi.

Persis sendiri sangat optimistis bisa terhindar dari zona degradasi. Sapto melihat tren positifi hasil uji coba Laskar Sambernyawa dalam beberapa waktu belakangan menjadi salah satu bukti bahwa kekuatan Ferry Anto dkk. tidak boleh dianggap enteng musuh-musuhnya.

“Peserta Divisi Utama akan dibagi dalam delapan grup, masing-masing grup sekitar delapan tim. Berarti dua tim paling bawah di masing-masing grup yang akan terdegradasi. Kalau melihat amunisi Persis saat ini, sepertinya kami bisa bersaing di level atas,” urainya.

Peserta pertemuan manajer, termasuk Persis, juga mempertanyakan pemberian dana subsidi dari Badan Liga Indonesia senilai Rp100 juta per klub. Hal itu dinilai terlalu kecil mengingat kebutuhan sebuah klub dalam semusim bisa mencapai angka Rp5 miliar. Sebagai perbandingan, ketika dualisme kompetisi masih berputar, PT. LI menggelontorkan subsidi sekitar Rp450 juta per klub di fase grup.

“Kami juga pertanyakan itu, tapi alasannya karena jumlah peserta tambah banyak, maka biaya operasional, seperti menggaji wasit juga akan membengkak, maka subsidi ke klub menjadi hanya kecil. Beda kalau musim lalu memang klubnya hanya sedikit [sekitar 40-an klub],” ungkap Sapto.

Manajemen Persis pun kembali menyayangkan mundurnya jadwal kick-off. Sejatinya, Divisi Utama 2014 dimulai 14 Februari nanti. Namun dengan alasan kemanan menjelang Pemilu Legeslatif, akhirnya kick-off diundur menjadi 15 April.

“Kalau untuk persiapan tim tentu akan lebih siap kalau mundur. Tapi untuk finansial kami akan rugi, karena semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan sebelum dimulainya kompetisi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya