SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI--Program pengembangan diversifikasi pangan atau alternatif makanan pokok lain di Wonogiri saat ini masih terkendala teknologi dan belum ada dukungan dari industri besar untuk produksi massal. Diversifikasi pangan di Wonogiri yang mayoritas dari ketela pohon tersebut pengolahannya masih sebatas pada usaha kecil menengah (UKM) dan dipasarkan secara lokal.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri, Safuan, mengatakan hasil bumi tersebut seperti ketela pohon dan talas harus diolah terlebih dahulu jika ingin memiliki nilai lebih. Gizi yang terkandung pun tidak kalah dengan beras atau terigu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tepung Wonocaf atau tepung yang terbuat dari singkong di Wonogiri mayoritas hanya sebagai bahan pembuat mie untuk mie ayam. Padahal, jika bisa dikembangkan, seperti salah satu produk sosis siap makan yang ada saat ini, juga terbuat dari tepung mocaf,” terangnya saat dijumpai wartawan di Pemkab Wonogiri,Sabtu (17/3/2012).

Selain itu, adanya pengolahan pangan lokal seperti tepung Wonocaf diharapkan mampu mengganti terigu impor. Untuk pengembangan itu, perlu dukungan berbagai pihak dan kajian teknis untuk pemasaran karena hal itu memiliki prospek yang bagus.

“Kami berharap ke depan ada industri besar yang mampu mendukung pengolahan pangan lokal agar lebih berkembang. Juga teknologi tinggi untuk pengolahan pangan lokal tersebut. Belum adanya standar kualitas makanan juga menjadikan salah satu kendala,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya