SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Harianjogja.com, JOGJA-Mispunarto atau Narto, 24, warga, Ringinharjo, Bantul diserang sejumlah orang menggunakan parang saat diundang pesta minuman keras (miras).

Akibatnya, ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja karena luka dibagian kepala dan tangan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Dia menjadi korban pembacokan sekelompok orang yang mengajaknya pesta minuman keras (miras) di wilayah Notoyudan, Gedongtengen, Jogja, Rabu (27/8/2014) dini hari.

Dari hasil identifikasi polisi, pelaku pengeroyokan itu diduga enam orang, namun baru satu yang sudah ditangkap. “Satu orang yang kami amankan inisialnya Ar masih kita periksa sebagai saksi karena menurut pengakuannya dia tidak ikut menganiaya,” kata Kasi Humas Polsek Gedongtengen Ajun Inspektur Polisi Satu (AIPTU) Sumarman.

Sumarman memaparkan, peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu Narto dihubungi oleh salah satu pelaku yang sudah dikenalnya berinisial A untuk pesta miras melalui pesan singkat elektronik atau SMS di salah satu tempat pencucian mobil di Notoyudan.

Narto pun menyanggupi dan mendatangi lokasi yang diminta A tersebut. Namun sampai lokasi sudah banyak orang yang sedang pesta miras. Narto pun langsung bergabung namun tak lama tanpa alasan yang jelas sekelompok orang tersebut langsung memukul Narto.

Narto sempat melawan namun pelaku kian berutal menyabet Narto dengan parang hingga kedua jarinya terluka. Tidak berhenti sampai disitu, Narto juga dipukul dengan pot bunga hingga kepalanya mengalami luka dan harus dijahit.

Sumarman mengaku belum mengetahui apa motif dibalik penganiayaan tersebut. Namun menurut keterangan yang diperoleh polisi salah satu pelaku merupakan saudara dari istri Narto. Narto mempunyai istri yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun Narto dan Istrinya, menurut Sumarman, sudah lama pisah ranjang.

Sementara beberapa pelaku lainnya merupakan residivis atau orang yang sudah pernah pernah berurusan dengan polisi karena kasus kriminal. Polisi masih menggali keterangan dari Ar.

Sementara ini polisi baru mengamankan barang bukti berupa pecahan pot bunga. “Motifnya masih kami gali. Sementara keterangan korban hanya diundang tiba-tiba dianiaya,” ujar Sumarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya