SOLOPOS.COM - Warga membaca mural yang mengingatkan pentingnya mewaspadai demam berdarah. (Dok. Bisnis)

Solopos.com, JOGJA — Uji coba metode Wolbachia di Kota Jogja dan sebagian wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam periode 2017-2020 terbukti mampu menekan kasus demam berdarah. Metode itu dilaksanakan dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke tubuh nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus dengue, chikungunya, zika, dan demam kuning.

Nyamuk terinfeksi dilepaskan di daerah endemik virus. Selanjutnya, nyamuk berkembang biak dengan nyamuk liar. Seiring berjalannya waktu, persentase nyamuk ber-Wolbachia meningkat. Metode ini menawarkan solusi yang aman, efektif, dan berjangka panjang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasil uji coba Wolbachia menunjukkan pengurangan kasus demam berdarah dengue (DBD) terkonfirmasi di Kota Jogja, sebesar 77%. Penurunan angka kasus dengue terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit juga menurun hingga 86%.

Baca Juga: Kabar Terbaru Covid-19: Ilmuwan Bikin Obat Murah...

The New England Journal of Medicine (NEJM), sebuah jurnal kesehatan yang bereputasi internasional, mengakui metode Wolbachia dengan mempublikasikan hasil uji efikasi Wolbachia, Kamis (10/6/2021). “Ini adalah kesuksesan besar bagi masyarakat Yogyakarta," ujar Peneliti Utama The World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Prof. Adi Utarini dari Universitas Gadjah Mada, dikutip dari rilis yang diterima Bisnis, Minggu (13/6/2021).

Uji coba ini dilakukan di area percobaan yang memiliki total populasi 312.000 orang selama 27 bulan. Melibatkan 8.144 partisipan berusia tiga hingga 45 tahun yang mengunjungi salah satu dari 18 Puskesmas karena mengalami gejala demam akut yang berlangsung antara satu hingga empat hari. Proyek penelitian ini merupakan kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan Monash University, serta Yayasan Tahija sebagai penyandang dana.

8 Juta DBD

Seperti diketahui, demam berdarah dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan cepat menyebar di dunia. Lebih dari 50 juta kasus terjadi secara global setiap tahun. Indonesia merupakan salah satu negara endemis dengue, dengan hampir 8 juta kasus DBD terjadi setiap tahunnya.

"Kesuksesan ini memungkinkan kami untuk memperluas manfaat Wolbachia ke kota-kota lainnya di Indonesia. Kami pikir, teknologi ini menawarkan peluang bagi masyarakat Indonesia agar bisa terbebas dari ancaman DBD," tutur Adi Utarini.

Baca Juga: Ada Zodiak Lebih Senang Melajang, Kamu Termasuk?

Co-Principal Investigator penelitan, Prof. Cameron Simmons dari Monash University mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan dampak signifikan metode Wolbachia dalam mengurangi kasus dengue di populasi perkotaan. "Ini terobosan menggembirakan dari Wolbachia - sebuah teknologi baru yang aman, tangguh, dan manjur untuk pengendalian dengue, yang dibutuhkan masyarakat global."

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Jogja, mengatakan dokter Yudiria Amelia mengatakan Wolbachia adalah metode tepat untuk diintegrasikan dengan program pengendalian dengue yang telah ada. "Kami senang dengan hasil dari uji ini. Kami harap metode ini dapat diimplementasikan di seluruh area Yogyakarta dan lebih jauh lagi, di seluruh kota Indonesia."

Dokter Sjakon Tahija, Ketua Yayasan Tahija, menyatakan kolaborasi ini menghasilkan dampak pengurangan beban dengue di Jogja, dan tak lama lagi, secara global. Sebagai sebuah yayasan venture philanthropy, kami bangga investasi kami secara meyakinkan akan membawa dampak berkesinambungan. "Kami sangat bahagia dan bangga atas hasil ini."

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya