SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOGOR</strong> — <a href="http://news.solopos.com/read/20180808/496/932866/bantah-isu-antek-aseng-jokowi-80.000-tki-kerja-di-china" target="_blank" rel="noopener">Presiden Joko Widodo (Jokowi)</a> menanggapi isu yang dihembuskan oleh sejumlah kalangan bahwa dirinya tidak "pro-Islam". Tanggapan itu disampaikan oleh Presiden ketika menyampaikan pidato dalam acara Pembukaan Pendidikan Kader Ulama XII yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).</p><p>Presiden menyatakan keheranannya mengenai isu tersebut karena dirinya adalah seorang muslim. Di samping itu, hampir setiap pekan atau bulan, Presiden pergi dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin. Selain itu, Presiden mengatakan dirinya juga sering bersama Imam Besar Masjid Besar Istiqlal Nasaruddin Umar.</p><p>Presiden juga menyatakan hampir setiap pekan dirinya pergi ke <a href="http://news.solopos.com/read/20171226/496/879890/pilpres-2019-dukung-jokowi-ppp-ingin-cawapres-santri" target="_blank" rel="noopener">pondok pesantren</a>. "Untuk apa? Saya melihat secara langsung problem dan kesulitan yang kita hadapi itu apa," kata Presiden.</p><p>Di pondok pesantren, ujar Jokowi, pemerintah sedang mendorong berdirinya bank wakaf mikro. Sejauh ini, sebut&nbsp; Jokowi, jumlah bank wakaf mikro yang telah berdiri di lingkungan pesantren mencapai 40 bank. Setiap bank wakaf mikro mendapatkan modal sekitar Rp8 miliar.</p><p>"Ini akan lebih banyak yang kita buka untuk bank wakaf mikro dan juga berkaitan dengan kemitraan. Misal [contoh kemitraan], NU dengan Garuda Food menanam kacang berapa ratus hektare di Jawa Timur juga. Kemitraan-kemitraan seperti ini yang akan memperbaiki ekonomi umat kita," kata Presiden.</p><p>Jokowi mengatakan tanpa pendekatan ekonomi seperti itu, maka jurang antara orang kaya dan miskin akan semakin lebar. <a href="http://news.solopos.com/read/20180808/496/932854/maruarar-sirait-ungkap-ciri-cawapres-jokowi-mahfud-md" target="_blank" rel="noopener">Presiden Jokowi</a> berharap tidak ada lagi suara-suara yang menyatakan bahwa dirinya tidak pro-Islam.</p><p>"Yang membuat Perpres [Peraturan Presiden] Hari Santri Nasional itu siapa? Masak sudah kayak begitu dibilang tidak pro Islam? Ya, kalau saya sudah biasa. Jadi wali kota [Wali Kota Solo] dimaki-maki, jadi gubernur [Gubernur DKI Jakarta] ya sama saja. Waktu Presiden lebih-lebih," kata Jokowi.</p><p>Menurutnya, sikap terhadap dirinya itu tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, agama dan budaya yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Presiden berharap masyarakat tidak terjebak dalam isu-isu politik yang disebutnya karena andil para politikus.</p>

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya