SOLOPOS.COM - Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak)

Debat Pilkada Jakarta memanas. Dianggap tak mempekerjakan PNS penyandang disabilitas, Ahok pun mempertanyakan kinerja Sylvi.

Solopos.com, JAKARTA — Isu disabilitas dan pemberdayaan perempuan menjadi perdebatan panas dalam Debat Pilkada Jakarta, Jumat (10/2/2017) malam. Ketiga pasangan calon saling serang dan sindir, khususnya terhadap pasangan petahana Ahok-Djarot. Namun, respons dari petahana juga langsung membalas serangan kedua calon lainnya.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Serangan pertama datang dari calon gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan, yang menyindir Ahok-Djarot dan Agus-Sylviana yang dianggapnya merasa lebih tahu tentang masalah penyandang disabilitas. Menurutnya, yang harus dilakukan adalah memberdayakan semua aktivis dan penyandang disabilitas.

“Bicara tentang kebutuhan bagi penyandang disabilitas, tadi semua baik. Tapi semua mengasumsikan saya, kami, tahu solusi, padahal tidak. Sudah banyak praktik baik di dunia, standarnya ada. Kita melibatkan, komitmennya, dalam semua kebijakan kami akan ajak penyandang disabilitas dalam penyusunnya,” kata Anies.

Anies kemudian memperlihatkan sebuah foto koridor 13 busway yang disebutnya tidak ramah penyandang disabilitas. “Ada 10 halte, hanya 1 yang menggunakan rum, lainnya tangga. Efeknya, penyadang disabilitas, ibu hamil, semuanya tak bisa memanfaatkan, dan ini dibangun baru-baru ini,” kata Anies.

Sylviana Murni tak mau kalah. Dia bertanya komitmen Ahok yang menyatakan memberdayakan penyandang disabilitas di kantor pemerintahan dan swasta. Dia menyebut tak ada penyandang disabilitas yang bekerja di kantor pemerintahan di Jakarta.

“Di kantor balaikota ada enggak yang bekerja? Di BUMD kita bisa loh, bisa di IT, tapi sudah ada berapa? Ini yang dipertanyakan. Saya ingin konkret-konkret saja,” kata Sylvi mempertanyakan kinerja Ahok.

Ahok menjawab dengan pernyataan yang tak kalah pedas. Dia menyebut pernyataan tersebut menyesatkan. “Maaf, pada pasangan 1 dan 3, kadang-kadang suka membangun opini menyesatkan,” kata Ahok.

Ahok menunjukkan foto trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas yang merujuk pada standar Jepang. Yaitu yang bisa dilewati kursi roda, tapi tak bisa dilewati sepeda motor.

“Kantor kami ada, ada banyak bus yang shokcvbreakrenya bisa miring, tambah 1 m buat disabilitas. CCTV, kami punya 5000-an CCTV yang terintegrasi di smart city.”

Dia juga mengklarifikasi perkataan Sylvi yang menyebut tak ada PNS penyandang disabilitas di Jakarta. “Di kantor kami semua, ada penyadang disabilitas. Bu Sylvi mengatakan tak ada PNS penyandang disabilitas yang kerja. Astaga Bu Sylvi ke mana aja?” kata Ahok.

“Ada 1 % pns yang kerja di DKI, bahkan saya pernah belikan kursi roda buat PNS.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya