SOLOPOS.COM - Gua Putri Kencana, salah satu dari banyak gua di wilayah karst Pegunungan Seribu Wonogiri yang menjadi objek wisata yang menarik. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Gua Putri Kencana, salah satu dari banyak gua di wilayah karst Pegunungan Seribu Wonogiri yang menjadi objek wisata yang menarik. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Kawasan karst di wilayah Jawa bagian selatan berpotensi besar menjadi taman wisata dan penelitian geologi atau Geopark. Tim dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau badan pendidikan dan ilmu pengetahuan PBB juga sudah meninjau kawasan bentang karst Pegunungan Seribu di wilayah Wonogiri selatan pekan lalu. Mereka juga meninjau wilayah Sungai Bengawan Solo purba, Museum Karst dan budaya masyarakat setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada Rabu [21/11/2012] dan Kamis [22/11/2012], ada satu orang warga negara Perancis dari UNESCO yang menilai lokasi di sekitar kawasan karst. Penilaian itu merupakan tahap pertama untuk lokasi yang kami usulkan untuk kawasan Geopark,” kata Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro. Ia menambahkan penilaian tidak sekadar keunikkan di kawasan karst tetapi unsur budaya masyarakat yang ada di sekitarnya. Menurutnya, penilaian ini masih dalam tahap untuk membuat proposal ke UNESCO bahwa Pegunungan Seribu bisa diusulkan menjadi Geopark dunia. Bentang kawasan tersebut mulai Pacitan, Wonogiri dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pemkab Pacitan, lanjut dia, mengusulkan Pantai Klayar dan beberapa gua. Sementara, untuk DIY mengusulkan Gua Pindul. Sedangkan Pemkab Wonogiri mengusulkan Sungai Bengawan Solo Purba, Museum Kars dan budaya masyarakat. Penelusuran sungai purba dimulai dari wilayah Sinung di Kecamatan Pracimantoro hingga ke arah Sadeng di Gunung Kidul, DIY.

Kabid Pertambangan, Patrem Joko Priyono, yang menemati perwakilan tim UNESCO saat itu menambahkan budaya masyarakat yang dinilai yakni di Dusun Tileng, Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro. Dusun itu berada di tengah-tengah aliran sungai purba. “Di dusun ini ada seni budaya berupa reog dan jathilan, wayang kulit serta gamelan,” ujarnya, Selasa.

Arso menyatakan jika telah ditetapkan menjadi kawasan Geopark, maka tindak lanjutnya berada di Kementerian Pariwisata. “Kami berharap usulan ini bisa disetujui menjadi kawasan Geopark. Sehingga bisa mengundang wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Proposal yang akan dibuat bersama dengan dua kabupaten lainnya diajukan pada 2013,” imbuh Arso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya