Ditinggal Libur, Asrama Santikara Kebanjiran

Banjir di Jogja beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

SLEMAN—Asrama Stella Duce Santikara Samirono Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupten Sleman kebanjiran. Pasalnya banjirnya asrama ini karena tembok pagar sisi Barat bangunan yang berbetasan dengan Sungai Belik yang ambrol lebih dari 100 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga kampung Sagan, Wagiman, 60, mengaku terjadinya banjir karena hujan yang cukup deras pda pukul 14.00 WIB. Awalnya warga berusaha membendung air yang melimpah dari Sungai Belik ke perkampungan.

“Karena saking banyaknya air yang melimpah itu tanggul yang dibuat warga ikut hanyut. Makanya air langsung masuk ke rumah-rumah warga sekitar,” kata Wagiman di Kampung Sagan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jumat (28/12/2012).

Ambrolnya tembok penahan Sungai Belik ini setidaknya ada belasan rumah warga yang kebanjiran. Menurut Wagiman dai kampungnya saja ada empat rumah yang kemabnjiran, yakni milik Suranto, Harno, Saimo dan Gandung.

“Karena mepet sungai rumah-rumah itu seperti terendam air dari Sungai Belik ini. Kira-kira ketinggian air sungai sampai dua meter masuk ke dalam rumah,” jelas Wagiman.

Bukan hanya belasan rumah, namubn banjir juga etrlihat di Asrama Stella Duce Santikara. Pengurus Yayasan Santikara, Retnowati Iskandar mengatakan jika peristiwa banjir ini pernah terjadi pada awal tahun 2012. Namun saat itu karena sampah yang menyumbat aliran Sungai Belik.

Sedangkan saat ini karena tanggul Sungai ambrol dan tidak bisa dibendung lagi dan air langsung menggenangi asrama mahasiswa itu. Asrama yang berpenghuni 150 orang itu langsung dialiran air dengan ketinggian mencapai dua meter.

“Semua perabotan elektronik terendam. Yang menjadi masalah saat ini sedang liburan sekolah, jadi penghuni sedang mudik dan yang tinggal hanya enam orang saja, Maria, Marida, Nuri, Lusi, Nono dan Mardi,” kata Retno.