SOLOPOS.COM - Warga berjejalan untuk membeli bakso di warung bakso milik Sugeng di Desa Kedongmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Senin (3/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Warung bakso milik Sugeng Riadi di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Sragen, sudah kembali ramai dikunjungi pelanggan. Beberapa hari lalu, warung bakso ini mendadak sepi gara-gara hoaks bakso daging tikus.

Warung bakso dan mie ayam milik Sugeng itu sempat sepi setelah video tentang bakso berbahan daging tikus menyebar di media sosial dan aplikasi WhatsApp.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Situasi berubah setelah aparat Polres Madiun membuktikan bahwa informasi tentang bakso daging tikus itu tidak benar. Warung bakso tersebut kini kembali ramai dikunjungi pembeli.

Pantauan Madiunpos.com di warung bakso itu Senin (3/2/2020) pagi, puluhan orang berdatangan untuk menikmati bakso racikan Sugeng secara silih berganti. Bahkan sejumlah tempat duduk yang disediakan selalu penuh silih berganti konsumen.

Temuan Baru! Virus Corona Bisa Menular Lewat Tinja dan Toilet Umum

Pada Senin pagi, Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono datang bersama jajarannya datang ke warung bakso milik Sugeng itu. Rombongan ini juga menikmati bakso tersebut.

Sugeng mengaku bersyukur saat ini warungnya sudah mulai ramai kembali. Dia menyampaikan setelah beredarnya video bakso tikus yang dibuat salah seorang konsumennya itu, warungnya sempat sepi.

Bahkan dalam sehari, saat itu Sugeng hanya bisa mendapatkan pemasukan Rp15.000 saja. Padahal pada hari-hari sebelumnya pendapatannya berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per hari.

“Alhamdulillah ini sudah mulai ramai kembali. Saya ucapkan terima kasih kepada Polres Madiun yang bisa membuktikan ternyata itu informasi tidak benar. Hoaks. Tapi sekarang sudah mulai ramai,” kata dia.

Gerbang Ini Bikin Gunung Kemukus Sragen Tak Lagi Angker

Naik Lagi

Sugeng menyampaikan bahkan saat ini jumlah pengunjung yang datang ke warungnya semakin banyak. Omzetnya pun dalam beberapa hari terakhir meningkat hingga Rp2,5 juta per hari.

“Sejak ada pembuktian bahwa itu hoaks, yaitu hari Jumat [31/2/2020] kemarin, warung bakso saya tambah ramai. Ini banyak pengunjung baru yang datang juga,” ujar Sugeng.

AKBP Ruruh menuturkan dirinya sengaja mengunjungi warung bakso ini sebagai bentuk dukungan kepada Sugeng yang sempat jatuh karena beredarnya hoaks bakso tikus. Tetapi isu itu segera dibantah dengan hasil laboratorium Balai Veteriner Boyolali, Jawa Tengah.

Kominfo Bakal Kirim SMS Blast Tangkal Hoaks Virus Corona di Indonesia

Hasil uji laboratorium menunjukkan tidak ada daging tikus dalam bakso Sugeng. “Ini untuk mengembalikan kepercayaan dari para pelanggan. Supaya mereka tidak ragu-ragu untuk membeli bakso di warung Sugeng,” ujar dia.

Ruruh menegaskan masyarakat diminta untuk bisa mengambil pelajaran atas kasus ini supaya lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya