SOLOPOS.COM - Pegawai Kecamatan Gesi memeriksa jalan yang putus akibat banjir di selatan Jembatan Kedunglo, Desa Poleng, Gesi, Sragen, Kamis (9/1/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Jalan penghubung antara Dukuh Kedunglo dan Dukuh Ngreco di wilayah Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Sragen, putus akibat diterjang banjir, Selasa (7/1/2020) lalu.

Jalan yang terletak di sebelah selatan Jembatan Kedunglo tersebut putus sepanjang 7-9 meter karena banjir Sungai Poleng yang bermuara di Bengawan Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat banjir itu ketinggian air sampai 1,5 meter dari permukaan jalan dan jembatan. Para pegawai Gecamatan Gesi yang dikoordinasi Camat Gesi Agus T.P., Kamis (9/1/2020), masih melihat adanya bekas ketinggian air itu berupa sampah pelepah pohon pisang yang tersangkut di pohon.

Agus didampingi Kapolsek Gesik Iptu Teguh Purwoko meninjau jalan yang menjadi penguat jembatan itu. Mereka juga melihat ada tumpukan sampah berupa rumpun bambu bercampur ranting menutup kolong jembatan.

“Peristiwanya terjadi pada Selasa petang sekitar pukul 18.00 WIB. Material jalan penopang jembatan terbawa arus sungai sehingga berlubang sepanjang 7-9 meter dengan kedalaman 2 meter dan lebarnya sekitar 3 meter,” ujar Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Gesi, Didik Sutrisno, didampingi Kepala Desa (Kades) Poleng, Pujiono, Kamis siang.

Tak Berjilbab, Siswi SMAN 1 Gemolong Sragen Diintimidasi Pengurus Rohis

Didik meminta Kades Poleng segera membersihkan sampah di kolong jembatan dan segera mencari material uruk. Didik meminta Kades Polong menggunakan dana bencana alam dari APB Desa 2020 untuk perbaikan jalan yang putus itu.

Jalan putus itu membuat warga Ngreco yang hendak ke Kedunglo atau sebaliknya harus memutar sejauh 2 km, yakni lewat Dukuh Singgih, Poleng. Bagi warga yang berjalan kaki masih memungkinkan untuk lewat.

Kades Poleng Pujiono mengatakan segera menggerakkan warga untuk bekerja bakti membersihkan sampah yang menyumbat jembatan. Sedangkan untuk penggunaan dana bencana alam masih menunggu penetapan APB Desa.

Pujiono lupa alokasi anggaran untuk bencana alam yang dialokasikan dalam APB Desa 2020. “Untungnya jembatannya masih utuh. Jembatan itu dibangun 2004 dengan panjang 12 meter dengan lebar dua meter,” ujarnya.

Kontrak Flyover Ditandatangani, Perlintasan KA Purwosari Solo Ditutup Awal Februari

Camat Gesi Agus T.P. mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sragen sudah meninjau ke lokasi. Dia mengatakan jalan yang putus itu merupakan jalan desa.

Sedangkan Jembatan di Bawang, Poleng, itu merupakan jembatan milik Dinas PUPR Sragen yang pada 2018 sudah masuk prioritas saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musresbang) Kecamatan Gesi, Sragen.

“Untuk sementara, jalan yang putus di sisi selatan jembatan itu bisa diuruk. Agar materialnya tidak terbawa arus dimasukkan dalam kantong-kantong sak dan ditata sehingga saat banjir tidak hanyut dan jalan bisa dilalui sementara untuk motor,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya